Calamity Of Love
dan ibunya sudah mulai be
kolah dengan berjalan kaki dengan jarak kurang dari 10 menit di tempat bis sekolah menunggu para murid
ucapan bela sungkawa dari
suk anak yang cerdas dan berprestasi. Ia selalu menda
tim bakset sekolah untuk mengikuti kejuaraan nasional, hingga yang terakhir adalah Camilio m
ncuri perhatian dan hati para guru s
anak yang penuh prestasi akademis dan non akademis namun ia selalu ramah
ama gadis-gadis remaja. Selain prestasinya yang sangat mencor
mpatik dan pembawaan Camilio yang tenang, murah senyum tapi cenderung
an rope skipping tiap pagi selama 30 menit membentuk tubuhnya menjadi atletis sehingga membuat gadis-gadi
enjelaskannya. Camilio tidak pernah menanggapi godaan dari teman-teman gadisnya karena ia memp
is-gadis di cafe maupun di tempat lainnya untuk bermain game. Camilio selalu menghabiskan waktu luangnya untuk berolah raga dan membaca buku yan
basket dan futsal bersama Camilio. Namun Darren agak lemah dalam pe
urusan apa setelah lul
saja," sahut Camilio yang sukses memb
.. uh
inuman di dalam tas ranse
san aktuaria atau pena
setuju karena ia tidak mau dianggap aku mengambil keuntungan dengan diberi kemudahan. Tapi se
ikut pelatihan fisik militer di cuaca panas, apa kau rela tidak keliatan tampan lagi? Kau lupa bagaimana ayahmu kem
a," ledek Camilio sambil menggeleng-gelengkan kep
tampan hehe.. Lagipula kau bukannya senang menjadi pemain basket pa
becanda terus," seru Darren s
isik militer yang katanya sangat berat. Aku juga tidak trauma dengan bagaimana ayahku meninggal. Aku sangat kagum padanya, berjuang untuk keam
erah berbahaya, masuk hutan. Selain ancaman musuh juga ada binatang buas, ha
tang buas. Menurutku, lebih baik mati muda karena melakukan hal yang berguna untuk negara dan
sudah di doktrin jiwa nasionalisnya," seba
n bermaksud memandang negatif pada profesi ayahmu di militer, tapi coba kau pikir saja, seandainya gaji di sana itu puluhan ribu dollar tapi t
tersenyum sa
di bawahmu, aku pasti ambil jurusan ak
mengerjakan tugas-tugas kuliahm
nanti dikurung saat di militer, hah!? Gila kau ya!" seru Darren
takmu malah semakin parah tersumb
g ada di tangannya ke dada Camilio, m
am "Satu-satunya yang membuatku ragu
ganggukkan
annya pasti cemas menunggu ayahku pulang beberapa minggu kemudian. Aku lihat dengan mata kepalaku s
nya. Ingat, peluru tidak punya mata. Jadi kau pikirkan lagi baik-baik, bagaimana hancurnya ibumu jika seandainya i
jang dan menatap langit-la
uga bisa mati. Tuhan menciptakanku dengan banyak talenta, jadi aku yakin Sang Penciptaku tidak akan membuatku mati muda seb
unya, menyerah melihat
jadi masuk militer, siapa yang aka
a napasnya dan
amu. Tolong lindungi
semua orang di sekolah, k
an banyak membuat orang sebal dan terpancing untuk membullynya. Tapi dia bi
a ke psikiater. Minum obat
Bagaimana cara aku bercerita pada orang tuanya dan mengusulkan untuk membawanya ke psik
s diri sendiri supaya tahan punya teman menyebalkan sepertimu saj
u yang ada di depannya ke dada Camilio dengan k
hmu. Aman.. siapa yang tidak kenal kharisma si jenius Camilio, hah?! Biarpun kita sudah lulus d
pada Debbie selain rasa kasihan saja melihatnya selalu ketakutan dan sering dibully. Aku juga tidak mau memperumit diri denga
elakuannya seperti kelinci yang selalu ketakutan! Lagian siapa y
yang jadikan Debbie keka
pa kau tidak menyesal kalau mendengar kabar dia nanti dibully
ti akan ku bantu. Setiap orang punya takdir masing-masing. Aku tetap fokus
k militer?" tanya Darren tak percaya, da
ibuku merestui. Setelah itu, aku akan melengkap
e Con