Perfect Servant
bih dekat, hidungnya nyaris menyentuh lipatan basah Agna. Dia bisa mencium aroma unik yang menguar dari sana. Campuran memabukan
etika pria itu mengendus vaginanya. Mencipta ge
ngah menggeram sebelum membenamkan wajahny
ebut, disaat yang bersamaan dia juga merasakan cairan pra-cum ny
il mencondongkan kepalanya lebih dalam, dia membelah lipatan vagina Agna yang licin dengan ujung ibu jarinya
ap terbuka lebar. Mempermudah penjelajahannya untuk melahap rakus dengan penuh jilatan penuh nafsu. Dia menco
wah sana. Tangannya yang bebas sebagian memijat kulit kepala Ang
. Wanita itu mengerang, setiap jilatan yang dilakukan oleh Angga ketika memutar lidahnya di klitoris Agna membuat wanita itu kehilangan kendali. Kedutan itu dapat dirasakan oleh Angga di lidahnya dan disaat ya
ini terlalu memab
nya. Jari-jari pria itu mengencang di paha untuk membuka akses lebih lebar ketika lidahnya dia pergu
ng!" jerit
nsitifnya secara membabi buta. Tangan wanita itu secara refleks langsung men
punya," desak Angga yang suaranya terta
untuk memberikan kesenangan yang wanita itu butuhkan. Dia a
a sang wanita membusung. Mulutnya terbuka lebar seiring d
gga dengan cepat berusaha menahan semuanya. Menikmati rasa dan teksturnya yang kuat. Dia t
tetapi yang jelas dia tampak puas karena telah mengantarkan sang wanita menuju gerbang klimaksnya. Ketika gel
ap Agna dengan seriang puas. Keinginannya masih membara. Sebaliknya wanita itu mem
dibayar lebih atas usahamu. Itu
danya sambil meraih benda itu dengan tangan. Menggenggamnya hingga tangannya membungkus penuh benda itu. "Kau menyembunyikan sesuatu sepert
a untuk melakukan langkah inti dari permainan mereka. "Kemarilah, Aang. Beri lubangku dengan
bang hangat Agna. Dia mengerang karena kekencangan dan rasa panas yang dia dapati ketika dindi
da itu blak-blakan mengutarakan apa yang ada di kepa
yang langsung keluar begitu berhasil masuk. Maka tanpa aba-aba lelaki itu langsung beraksi dengan bergerak secara brutal dan liar. Memberikan
muda itu lantas menyelinap ke bawah, mencengkram dan meremasnya untuk memuaskan hasrat binal wanita itu. Kasur di bawah mereka mulai basah ketika
dada sang wanita ketika bagian bawahnya terus menghantam sang wanita tiada henti. Untungnya Angga berhasil bertahan sampai wanita yang berada dalam d
ian rambut yang mengganggu. "Aku juga, ayo keluar bersama!" Agna menoleh padanya dan mencium pemuda itu dengan penuh gairah. Pikirannya
AHHHH!" Ag
capai klimaks. Tak tahan, pria itu pun juga melingkarkan lengannya di sekeliling pinggang Agna dan me
berputar ke belakang. "Sangat panas," dia
tik normal. Agna menoleh dan memberikan kecupan di pipi Angga. "Aang," panggilnya dengan manja. "Kurasa aku akan mempekerjakanm
ah, Angga berbisik. "Kau tahu, Agna. Ka
melakukannya, tapi aku pun
kan s
geluarkan sebuah choker dengan lonceng sapi kecil yang tepasang di tengah
ai pelengkap permintaan wanita itu dan dia harus menyeringai membayangkan fantasinya itu.
memasang choker tersebut