icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perfect Servant

Bab 4 Pelanggan Pertama

Jumlah Kata:1226    |    Dirilis Pada: 01/01/2025

ni sedikit berbeda dengan apa yang sudah pernah dia lalui dengan Riri, karena situasi sekarang sedikit memberinya tuntutan untuk memuaskan. Pemuda itu menanti dengan sabar setelah mengetuk

di dalam yang membuat debaran di jantun

ah yang suasananya agak gelap, dia tidak merasa perlu untuk menyalakan lampu meski dia butuh. Namun

ghisap sebatang rokok. Wanita itu menyeringai ketika menyadari Angga masuk ke dalam ruangan. "Hai, Aang. Senang se

ihadapannya. Ketika mereka saling menatap, untuk beberapa alasan pem

u disini karena suatu alasannya dan kita berdua tau untuk alasan ap aitu. Jadi, aku butuh bantuanmu untuk sesuatu. Sesuatu yang tidak bisa kuminta dari sembarang orang

a yang tidak gatal. "Mungkin yang kau dengar sedikit dilebih-lebihkan. Tapi aku akan me

ujung pakaiannya sendiri dan menariknya hingga lepas. Membiarkan kedua

ah a

rena tampilan memukau yang tersaji di depan mata. Pemuda itu kehilangan kata hing

atu yang lumrah baginya. Padahal saat ini ada seorang pria menonton dirinya yang s

nku. Payudaraku membengkak karena susu yang ada di dalamnya dan dengan kondisi ini aku jadi kesulitan menyusui anakku. Kalau suamiku ada dia pasti akan membantuku meredakan hal ini. Tapi berhubung dia tidak akan kembali karena seda

an putih kental yang keluar dari puncak payudara sang wanita. Dia kontan meneguk air liurnya s

secara otomatis mulai melingkarkan lengannya dibahu Angga dan menariknya ke depa

elum akhirnya dia menjulurkan lidahnya sendiri guna mengusap organ

an dan keinginannya membuat pemuda itu terdorong untuk menci

ebelah payudara Agna yang bebas dan memainkannya ketika kedua mata pria itu

kenakan dan tanpa sadar menancapkan kukunya di pun

ta itu tertancap di punggungnya. Namun rasa sakit disana bukan apa-apa bila dibandingkan dengan kehangatan dan kelembutan yang menyeli

la Agna terdongak dengan mulut terbuka. "Ohh ... enak sekali." Pandangan matanya mul

ng seenak ini seumur hidupnya, tetapi justru dari situasi ini dia malah jadi menginginkan

sikan. Dia mendongak ke arah wanita itu hanya untuk sekadar menyaksikan ekspresi kenikmatan yang dia buat ketika putingnya terus menyemprotkan susu lang

ekitar puting, lidahnya berputar-pu

menjambak rambut Angga dan memeluk pria itu erat-erat. "Ohhh! Lagi, Aang! Perah aku lebih kera

yang telah membengkak karena ulahnya dengan bunyi 'pop' sebelum kemudian melanjutkan ciumannya di dada Agna. Dia mengecup lembah diantara k

!" Agna mengera

an bunyi letupan basah. Pipinya memerah dan napasnya tersenggal-

annya bekerja saat dia menikmati rasa susu yang tersisa. "Rasanya begitu lu

susuku ..." Dia secara perlahan menarik ke atas rok yang dia kenakan dan Angga tetap di posisi, menatapnya ke

apa-apa dibalik roknya?'

ang manja, dengan sebelah tangan yang masih memegang roknya, dia menggunakan

si wanita, dia dapat secara langsung me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka