icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rumah Kakek

Bab 6 Masa Kecil : Apa Maumu

Jumlah Kata:1152    |    Dirilis Pada: 05/11/2021

ahnya, Nak?! Jel

ing. Namun, saat sampai di atas, wajahnya berubah

ramkan itu, tiba-tiba tubuhnya terkel

elcius dan masih dalam keadaan pingsan. Kami masih menunggu kehadiran ayah yang tak kunjung datang. Ibu memutuskan untuk

isi adikku yang seperti ini. Syukurlah beberapa saat kemudian, perlahan Tasya mulai

a pergi!” rintih Tasya mengarahkan ja

teh Nining, dan Tasya sendiri. Apa ia berhalusinasi? Ekspresi dengan waj

pun di sini. Tenang ya, Sayang. Badan

uan itu pergi ke arah kamar man

rdiri dan langsung pergi berjalan ke arah sosok itu seperti yang Tasya ucapkan. Ibu terkejut lantaran pintu penghubung kamar

nginya. Dengan menggunakan setelan kebaya dan kain samping batik

entak ibu dengan nada

ntakan langkah dan kaki yang tak menapak tanah ke arah ibu. Kini, ib

alan di wajah ibu , ia geram terhadap

an ganggu kami! P

da ibu. Lalu, tiba-tiba ia mengarahkan jarinya ke dinding

, jangan gan

engan wajah yang memerah menandakan ia mampu menghadapi a

m, aku berlindung kepada Allah Subhanah

eskan air mata. Perlahan, wanita itu berubah wujud menjadi makhlu

Aku akan k

akan asap. Di saat yang sama, ibu tiba-tiba pingsan bertepatan dengan ayah y

gun, Bu. Ist

ir wanita itu,” rintih ibu de

Sudah, tenanglah,

pi, Ta

h Ibu, kondisinya su

kurl

ah sejenak sambil menangis dan

indah saja dari sini?

pindah, Yah. Lagi pula, Nining be

Ayah pikirkan lag

g tamu. Suara yang tak asing di telinga kami. Sepertinya, itu suara angklung yang ter

saya lupa menutup pintu karena terburu-

g tamu. Terdiri dari delapan buah angklung dengan nada yang

k, P

uang tamu guna memastikan

a apa-apa, Pak!”

ci pintu rumah ya, Ning,” perin

akan teh Nining dalam keadaan yang terburu-bur

ing? Oh ya, tolong buatkan

ntunya sudah saya

ih belum sepenuhnya melupakan kejadian ibu dan wanita tadi, san

Pak, Bu ,

i. Ia seakan tau kalau makhluk yang ditemuinya tad

memopong teh Nining agar berkumpul bersama kami. Lalu ia kembali dan menga

emosi, aku dan ibu menghampiriny

berang ayah sambil melihat ke s

Duk ….

ara yang muncul saat aku sendiri waktu itu.

sti Allah hiji-hijina nu di pik

tku semakin khawatir akan keselamatan keluarg

stigfar, Yah

dah berlebihan mengganggu kelu

i. Ya Allah, apa salah kami? Kenapa Ka

! Aya naon, Pak!

engar suara riuh beberapa orang yang s

reka mendengar suara ribut dari dalam rumah kami

h sareng istri teu tenang di rumah ieu di ganggu wae,” cerita

a, istigfar ….” b

kang Duloh. Mang Danu datang mengham

, aya nao

ah teu butuh maneh, Danu!” pungkas ayah k

tuasi seperti ini kami sangat membutuhkan pertolongannya. Tapi, ia jarang pulang ke

a Danu ngarti permasalahana nao

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka