icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Presdir Posesif

Bab 3 sebuah mimpi buruk yang tak pernah berakhir

Jumlah Kata:865    |    Dirilis Pada: 17/12/2024

waktu yang terus bergerak, tak peduli betapa ia berusaha melarikan diri dari kenyataan. Ia duduk di meja kerjanya, berusaha fokus pada buku-

a, kata-kata Kian tak pernah benar-benar hilang: "Kau t

ba untuk mengalihkan pikirannya, bayangan Kian muncul lagi, dengan tatapan tajam dan senyum mist

rahkan dirinya pada seorang pria yang tak ia kenal hanya untuk melupakan rasa sakit yang begitu mendalam. Dia bisa merasakan tatapan teman-temannya, wa

rnah ia bayangkan akan ada. Saat ia melangkah masuk ke ruang dosen, ia hampir terjatuh mel

menarik perhatian pria itu yang sudah berdiri dengan sikap penuh pe

emakin terperangkap. "Adira," katanya, suaranya tenang namun penuh dengan ketegangan yang

p gerakan pria itu adalah jebakan yang semakin mempersempit ruangnya. Ia tidak bisa lari, dan ia tahu itu

a tertekan, berusaha menjaga jarak meskipun jantungnya berde

erasakan setiap gerakan tubuhnya yang penuh kekuatan. "Apa yang aku inginkan darimu?" Kian bertanya, s

Kian," jawabnya cepat, mencoba untuk mey

sudah terjerat dalam permainan ini sejak malam itu

mbarangan. Dia bukan hanya seorang gigolo yang ia temui di bar, dia adalah seorang Presiden Direktur, pria yang memiliki segalanya, ter

enantang meskipun ia tahu itu adalah tindakan yang bodoh. "

wa kau tidak bisa menolak apa yang kita miliki. Kau ingin merasa hidup lagi, kan? Kau ingin mer

ikannya padamu?" Perasaan itu, rasa takut dan gairah yang tercampur aduk, mengalir begitu cepat dalam tubuhn

tanya Adira, suaranya hampir tak terdengar, namun

erdua. "Goda?" Kian mengulang, suaranya rendah, penuh dengan godaan yang begitu kuat. "Adira, kau tahu le

reka saling membutuhkan. Tidak, bukan mereka. Hanya dia yang membutuhkan Kian. Hanya dia yang merindukan sesuatu yang lebi

nggorokannya, namun di dalam hatinya, ada keraguan

ia sudah tak punya pilihan. "Aku ingin kamu bersamaku," jawab Kian dengan su

sendiri. Ia hanya bisa menjadi bagian dari dunia yang diciptakannya, dunia yang penuh dengan ketegangan, rasa takut,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka