Pesona Presdir Posesif
tu ingin menembus ke dalam jiwanya yang hancur. Matanya masih berat, tubuhnya lelah, dan pikirannya berkelindan antara penyesalan dan kebingungannya sendiri. Ia menatap sekelil
ja pada seorang pria yang baru dikenalnya. Pada Kian. Bagaimana ia mengabaikan setiap perasaan yang
a itu mengingatkannya pada sesuatu yang tak ingin ia ingat-pada Kian. Pria itu, yang dengan mudahnya mampu membuatnya menyerah pada godaan yan
tu penuh pesona, seolah Kian tahu bahwa dia sedang berada di ambang kehancuran. "Malam
rasa takut itu kembali muncul. Bagaimana bisa ia begitu mudah terperangkap dalam pesona seorang pria ya
kenyataan bahwa ia telah melakukannya-ia telah tidur bersama Kian. D
ng. Namun, sebelum ia sempat beranjak, ponselnya berdering. Adira mengerutkan kening, melihat nama yang
asa terjepit di antara rasa bersalah dan r
elinga, dalam dan menggoda, seperti s
tinya berdegup keras. "Kian, aku... aku tidak tahu apa yang terjadi kemarin malam,"Apa yang terjadi kemarin malam, Adira, adalah sesuatu yang sudah lama kita berdua ingi
nar. Tidak seharusnya dia merasa terikat dengan pria itu. Tetapi, dalam hatinya, ada perasaan yang tidak bisa ia hin
," akhirnya Adira berkata, suaranya hampir patah. "Aku mer
nya. "Tidak ada yang hilang dari dirimu, Adira. Justru, kini kau lebih hidup dari sebelumnya, bukan?
salannya terhadap apa yang telah terjadi. Rasa takut juga merayapi dirinya. Dia merasa terperangkap dalam ce
an suara serak, mengumpulkan keberanian yang tersisa di da
n kau sudah menjadi bagian darinya. Aku ingin kau berada di sisiku, mengerti? Kau akan bekerja sama
yang dia katakan? Apa maksudnya? Mengap
a. "Aku akan memastikan kita bertemu lagi, Adira. Dan saat itu terjadi, kau akan
ntuk menentang. Ada kekuatan dalam suara itu, dalam cara dia berbicara, yang s
an pikiran yang kacau. "Kian, apa y
ebih penuh tekad. "Aku ingin semuanya, Adira. Aku ingin kau berada di bawah kendaliku
rlalu, semakin jelas bahwa dirinya sudah terperangkap dalam perangkap yang tidak bisa ia hindari. Ia merasa d
" suara Kian bergema dalam telinga Adira