icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Presdir Posesif

Bab 4 menyerahkan dirinya pada Kian

Jumlah Kata:898    |    Dirilis Pada: 17/12/2024

dalam sebuah dunia yang tidak ia inginkan. Namun, meskipun ia berusaha keras untuk menolaknya, ada sesuatu dalam dirinya yang tak b

iannya pada pekerjaan yang menanti. Namun, meskipun ia mengalihkan tatapan, suara K

ebingungan dan penolakan, meskipun ada ketakutan yang me

, semakin tak terhindarkan. "Permainan?" Kian menyeringai, suaranya bernada sinis. "Ini bu

da lagi ruang untuk melarikan diri. Adira bisa merasakan kehangatan tubuh Kian yang seolah menyerap se

s berbisik, seperti berusaha bertahan dalam perlawanan yang semakin rap

, ia menepuk pipi Adira, sentuhan yang tidak kasar, tetapi penuh dengan kepemilikan. "Kau ingin melarikan diri dariku, Adira?" Suaranya pelan, namun tega

ti, tetapi selalu hadir setiap kali Kian mendekat. Cemas, takut, tapi ada sebuah sensasi yang lebih gelap-yang tak bisa ia

oba meyakinkan dirinya sendiri. "Aku tidak bisa jatuh ke dal

ra," katanya lembut, namun penuh dengan ketegasan yang menggetarkan. "Kau tidak punya kend

ah? Sejak pertama kali ia bertemu dengan Kian, perasaan aneh itu-rasa yang begitu kuat namun penuh dengan ketidakpastian-tela

urung yang terperangkap dalam sangkar emas yang dibangun dengan keanggunan dan pesona. Kian tahu betul bagai

kata, meskipun kata-katanya terasa rapuh, tidak m

h terjebak, Adira. Tidak ada jalan keluar dari sini. Kau sudah masuk ke dalam dunia y

yang tersembunyi di balik wajah Adira. "Tidak ada yang bisa menghalangi kita, Adira. Kau tidak bisa menahan apa

"Kau ingin tahu kenapa aku begitu yakin? Karena aku tahu siapa dirimu, Adira. Aku tahu be

elawan, tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang merespon pesona pria itu, sesuatu yang ia tak bisa jelaskan. Ada doronga

enuh tekanan. "Aku akan selalu ada di sini, Adira. Dan pada akhirn

ran terakhir untukmu, Adira," katanya, nada suaranya berubah, penuh dengan keseriusan. "Kau bisa m

ia ini berputar di sekelilingnya. Ia tahu bahwa ia sudah terperangkap. Tidak ada lagi jala

itu yang penuh dengan kekuasaan dan kepastian, hat

u untuk memikirkannya," katanya dengan tenang. "Tapi ingat, waktu adalah sesuatu ya

ninggalkan Adira dalam kebingungannya yang mendalam.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka