Damn! Dia Bosku
Bukan hanya badannya, tetapi pikirannya sangat ingin diisti
Besok saya harus bekerja lagi.
menghind
dia benar-benar tidak dapat menolak. "Be
g sekretaris yang tengah memohon. "Oke kita
rat hati, perempuan itu me
ke tempat itu, tidak hanya untuk makan, tetapi mempunyai tujuan lain, yaitu: untuk
." Mata Alex mengitari sekitar. Dara tidak menanggapi perkataan Alex
. Dara melihat sajian di depannya. Entah dorongan
e aja, Dara, nggak usah lebay!"
sakit perut saat bekerja!" Mata Dara semakin mengembun. Satu kedipan saja, air mata itu akan tumpah. Alex selalu
otong steak. Lelaki itu tersenyu
terce
otong daging di piring kamu menja
Dara yang tidak pernah memakan hidangan barat itu, sangat kebingungan menggunakan
kuat tenaga dia melupakan dan menjauhi Alex. Namun, lelaki itu tak bi
uat Dara tercengang. Dia melihat Alex sekilas kemudian
n ingin mengatakan sesuatu pada perempuan di depannya. Namun, berkali-kali lelaki it
benar-benar minta maaf atas semua yang
x. Bukan karena dia memaafkan, tetapi gadis itu benar-benar tidak
u kenapa kamu meningg
bos. Saat ini, dia belum siap untuk
has yang telah lalu. Saya undur diri sekarang!" Gadis
Tapi, kita harus perbaiki
bawahan. Tidak lebih
lah!" Ale
*
memeriksa laporan di ruang tamu. "Malam bener. Banyak le
Capek gue, Beb. Bos baru kita b
sofa. "Lo, kan pernah bilang, kerja itu capek. Nggak ad
ah?" Dara melihat kesibuk
lembur sampai pagi. Asal dia yang temani." Kila terbahak, sedangkan Dara hanya melihat sahabatnya itu dengan malas. Sete
nghantuinya. "Kenapa gue nggak sadar Pak Adrian itu bapaknya Alex. Harusnya gue peka sama nama Geraldo. Bego banget, sih, gue!
dang memasukkan bola dalam keranjang. Wajah lelaki itu tampak kurang jelas karena tertutup tangan, tet
ggak sekarang selalu aja jadi bayangan gue!" Gadis
rbuai oleh pesonanya. Angin dari kipas kecil di ruangan itu, membuat m
*
ahat dengan cukup. Berkali-kali gadis itu membuka matanya saat dini hari. Krim mata ya
nda di rumah gu
itu menambah penampilannya semakin menyeram
Pagi ini adalah jatah Dara membuat sarapan, teta
a-gara elo nggak mas
Nasi u
dia membayangkan sara
i-kali gadis itu melihat jam yang melingkar di tangannya. Ki
ain pani
uluan!" Kedua perempuan itu segera
m tujuh!" Kila mel
jam tujuh kurang lim
bos barunya yang rajin. Berbeda dengan Tuan
sampai lantai teratas. Sebelum keluar, Kila berpesan, "lo nanti pulang duluan
, membuatnya jarang di kantor. Dia diharus
irinya. Baru terlihat beberapa sekretaris direksi yang telah hadir dan mereka tengah mengerjakan sesuatu dengan komputernya. Dara melanjutk
at. Gadis itu ragu untuk masuk ke dalam. Jam dipergelangan tangan menunjukkan pu
ruangannya. Baru beberapa langkah dari tempatnya berpijak, Da
Bapak d
uk. "Kamu pesankan saya sarapan. Apa saja, saya sudah lapar!" Bukannya segera b
ersenyum. Kemudian lelaki itu terlihat mas
luar, terdengar panggilan
obil! Kuncinya ada di atas meja!" Dar