Damn! Dia Bosku
gitu, saya boleh duduk?" Dara bertanya. Alex m
duduk di samping bosnya. Dia merasa tidak pan
ntuk duduk di sisinya. Sesaat Dara terkejut dengan tindakan b
Pertanyaan Alex memecah
dimuseum
teliti, sedangkan Dara terdiam tidak dapat melakukan apa pu
sekarang! Saya juga minta jadwal ketemu klien seminggu ke depan!" perintah
nit bersama sang direktur, jantungnya sangat sulit dikondisikan. Apalagi di hari-ha
lah ini. Apakah dia akan bertahan atau akan men
*
tor. Dengan menggunakan kendaraan tersebut, membuat Dara akan sampai dengan
tu menunggu angkutan tujuannya. Namun, kendaraan berpenumpang itu tidak kunjung tiba. Ini
laki itu berhenti sejenak untuk memandang gadis yang duduk di halte itu sendirian. "Penampilan aja yang berubah.
besar di depannya. Dara tidak mengetahui siapa yang berada di dalam mobi
okelat itu. Ketika Alex menawarkan untuk menumpang, angkutan umum tujuan Dara melintas. Tanpa berpikir
Kemudian lelaki itu menutup kembali kac
um, Dara mengatur na
adis itu sambil menepuk-nepuk kepalanya. Dara tidak memedulikan pan
di ranjang. Ingatannya menerawang tujuh tahun
t di sekolahnya. Diam-diam gadis cupu tersebut mencari tahu te
gingat ketika dirinya mencuri gambar Alex saat bermain basket. Kemudian dirinya mencetak foto Alex dengan ukuran
buat dirinya terpisah jauh dengan Alex. Gadis itu sad
akan menjadi bagian terindah dalam hidup Dara dan aka
*
u laut dipadu dengan blazer warna hitam dan rok selutut yang
matanya. Gadis itu tersenyum, sudah lama dia menanggalkan benda itu untuk menunja
basemen tempat parkir mobil direktur. Lelaki itu bersiap untuk
bos besar datang. Gadis itu melihat jam yang melingkar di tan
a di tempat itu. Gadis itu berjalan perlahan sambil menundukkan kepala. Tidak
ihat Dara sekilas, kemudian dia berpaling pada pint
ekatnya. Hal itu membuat Dara takut karena gadis itu tidak d
n Dara masih mematung. Dia ragu untuk masuk ke dalam lift tersebut. A
membuat Dara tersadar. Perempu
ang duluan!" Alex bersuara
era meminta maaf. "Ta-tadi nu
dan tersenyum sinis. "Penampilan aj
kan, bukan urusan Bapak," jawa
at je
kan membela diri, pintu lift terbuka dan Alex keluar begitu
jadwal saya hari ini!" Alex membuat p
asaan baru Alex membuatnya bertany
uat Alex berbalik da
saya bukan u
t tadi berbalik padanya. Suara ban
untuk membuatkan kopi sang direktur. Setelah kopi s
melepas jasnya. Kemeja berwarna hitam yang pas di badan Alex, membuat otot
Bisa gila gue kalau tiap ha
l itu membuat Alex mengalihkan perhatiannya
inya sekarang!" Suara tegas Alex membuat Dara ters
meja. Saat Alex menyeruput kopi buatan Dara, alisnya terlihat berkerut. "Ini kopi m
ga dan Bapak nggak protes!" Kali ini
ani memba
ga baru tau seka ...." Dara menutup mulutnya.
an Dara. "Ternyata kamu nggak