Damn! Dia Bosku
sama bos ganteng itu, muka tambah fress." Kila
au boleh demo, gue pengen nuntut Pak Adrian balik lagi k
un, Baru beberapa suap Dara makan, Alex menghubungi ponsel D
kan suapannya karena mel
ggal ke resto aja apa susahnya!" Dara mengomel dan itu membuat Ki
mongin
estern sekitar kantor?" Dara berbicara dengan Kil
itan. Pesenin online ajalah!" Dara mengangguk. Setelah
an melalui aplikasi online. Berkali-kali gadis itu melihat jam yang melingkar di tangannya
direktur akan marah dengan keterlambatan in
pantry. Kemudian berlari menuju ruangan Alex. Saat membuka pintu, Dara disambut oleh tatapa
makan siang telah b
menyiapkan makanan
ini di sofa depan
an membawa makana
elaki beriris kelabu itu melihat sang sekretaris. "Saya tidak ada t
n jauh dari kantor." Dara
Kamu bisa pesankan makanan apa saja yan
da makanan lokal. Bapak, ka
akan apa saja!" Suara Alex
akanan lokal?" Rasa penas
an urusa
enyantap makanannya dengan tenang, Dara beranjak dari t
Bapak minta baru setengah saya kerjakan.
kamu juga yang akan bereskan se
bukan bos yang menggajinya, sudah pasti sepatu
amping Alex dengan muka masam. Permainan di ponselnya tidak membuat perempuan itu s
saja ke mejanya. Meninggalkan Dara y
sekretaris apa babu, sih? Kenapa gue harus berhadapan sama monst
gan suara Banu, kemudian berbalik ke belakang. Te
Dara membuat Banu menebak-nebak apa yang terjadi. Kemudian di
gerjakan semua tugasnya. Sesaat dia melupakan wajah menyebalkan sang bos besar. Namun, ketenangan Dara tidak be
re. Saya belum nge-print berkasnya!" Dara panik.
amu! Saya tun
dan membawa serta laptopnya. Dia teringat, di mobil kantor
h sampai di depan lift. Setelah bera
uan sebelum hari H, kenapa kamu sekarang
beliau selalu tepat waktu, tidak pernah mengubah jadwal yang sudah ditentukan. Jadi,
ngan Papa sangat berbeda!" Alex berbicara t
si dengan Bapak!" Dara mengep
Dara tidak melihat Alex sedikit pun saat berbicara karena dia sibuk dengan ponselnya dan
masa lalu. Jadi, setiap apa yang saya lakukan selalu s
ihatnya sang bos menyunggingkan senyum kemenangan. "Saya
t saja ke depan. Siapa yang belum melupakan masa lalu!" Pint
cepat dan membuat Dara kewalahan. Apalagi gadis itu membawa tas laptop yang dia jinji
Alex mengikutinya untuk duduk di belakang, Dara melarangnya. "Ma
n lelaki itu membuka pintu dep
dengan bosnya. Gadis itu sudah berjanji akan menjaga jarak de
angan Alex. Mereka saling menyambut dan sepertinya Alex
alkannya dengan Tuan Swan. Setelah itu mereka terlihat berb
erahang tegas itu, selalu menyunggingkan senyum. Telah lama Dara merindukan wa
dak membicarakan pekerjaan. Hal itu membuat Dara bertanya-tanya. Untuk apa dia ter
s?" Dara bertanya pada Alex se
ihat tadi." Alex menjawab dengan ten
aya buru-buru?" Kekaguman Dara pada sang bos si
erjalan santai ke mobil dan
bil. Dilihatnya sang sekretaris yang kesulitan membawa barang di tangannya. Namun, kesulitan Dara mer
masuk ke mobil begitu saja. Tidak mem