Damn! Dia Bosku
asuki ruangan direktur. Suara sepatu hak tingginya terdengar menggema memecah kesuny
ur napas, kemudian dia mengetuk pintu dan masuk ke ruangan tersebut,
mua, Dara?" tanya Adrian
isa periksa dulu satu persatu." Dara mele
r meninggalkan kantor ini." Adrian menyilakan Dara. Kemudian g
n?" Muka Dara terlihat kecewa. Padahal, dia sudah nyaman menj
ri rumah. Anak saya yang akan menggantikan posisi saya seka
seperti apa anak dari pimpinannya tersebut, karen
selama bekerja di perusahaan ini. Dia berharap jika anak dari Ad
an. Saya sudah membangun perusahaan ini dari bawah. Sekarang giliran anak-anak saya." Lelaki yang telah memutih ra
yang telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Ada juga restoran dan bebe
aya nanti pelajari?" Suara Tuan Adrian mengaget
bawah. Saat ini, waktu istirahat telah tiba. Di sana terlihat Kila, sahabat Dara
Evan. Lo beruntung, deh, jadi sekretarisnya." Suara K
Dara mematahka
ah tua. Gue jadi nggak sabar nunggu besok." Ki
ktur baru kita mukanya udik, beda jauh
an. Taunya duduk aja di samping bos. Dari divisi gue rame banget ngomo
n satu-satunya karyawan yang tida
la naungi paling update tentang informasi kantor. Mungkin karena jangkauan anak marke
ali ke ruangannya. Perempuan cantik itu tidak memedulikan
*
tersebut. Tujuannya adalah menyambut sang direktur baru. Dara yang tidak terlalu antusi
a. Jika dia boleh berunjuk rasa, maka dia akan menuntu
saat Tuan Adrian Geraldo memasuki ruangan tersebut. Di belakang lelaki
on atasan mereka. Hal itu membuat Dara beralih dari ponse
ri jika yang dilihatnya bukanlah sosok yang telah lama dia kenal dulu. Namun, wajah itu sama sekali tidak berubah. Mata tajam dengan iris kelabu dan hi
rektur baru di perusahaan kita. Alexander Geraldo. Mulai hari ini, anak saya yang
disebutkan tadi membuatnya semakin yakin jika sosok di depan itu ada
ang, mengatur napas untuk menetralkan su
a yang bersebelahan dengan ruangan direktur. Dia d
mendapatkan posisi yang lebih dibandingkan hanya seorang sekretaris. Namun, mencari pekerjaan di zaman sekarang sangat sulit.
a bersama sang ayah. Ruangan sekretaris yang hanya bersekat kaca, me
ena tidak lama lagi, dia akan menghadapi kenyat
ntahkan gadis itu untuk masuk ke ruangannya. Dara mengacak rambut panjangnya
ng dimaksud oleh Tuan Adrian. Dara dipersilakan masuk, wanita itu melihat Tuan Adrian duduk di kursi kebesarann
engan tegak menuju bidang datar tersebut. Saat sampai di meja, perempua
sekretaris terbaik yang Papa miliki.
anya beralih pada sosok perempuan cantik di belakangnya. Pemuda itu ter
andakan bahwa dia telah lupa. Dara lega, juga kecewa. Dengan tangan gditanyakan bisa menghubungi Dara. Ini berkas-berkas yan
elakang Alex, sedangkan lelaki itu masih sibuk dengan berkas-berkasnya. Untuk memula
etelah pakai softlens