Istri Yang Tersiksa
saja bangun tidur. Ia meraba sisi ranjang tempat Rania biasanya tidur, tapi yang ia temukan hany
asang sandal yang biasanya tergeletak di sisi ranjang juga tidak ada. Ia berlari menuju le
ggilnya, sua
tamu. Rizky bergegas menuju meja kerjanya, dan di sanalah ia menemukan surat yang ditulis olehelakukan ini..." gumamnya p
a sesak. Ia tidak percaya bahwa Rania benar-benar pergi. Selama ini, ia selalu berpikir ba
*
a hari
i perhatian Rania, kini lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di kamar. Anak itu tidak mengerti
Raka suatu malam, matanya yang
anaknya. "Mama sedang pergi sebentar, Nak. Tapi Papa janji, Mama ak
y menatap anaknya dengan rasa bersalah yang begitu dalam. Ia tahu bahwa Rania adalah sosok yang menjaga k
*
ain, jauh d
ang menutupi kepalanya, mengingatkan dirinya bahwa tubuhnya sedang tidak sekuat dulu. Setiap langkah yang ia ambil terasa
mikirkan bagaimana Raka mungkin sedang mencari-cari dirinya, bertanya kepada Rizky ke mana ia pergi. Ia memba
a pada dirinya sendiri, mencoba mey
sti Rizky. Ia sudah menerima puluhan panggilan darinya sejak ia pergi, tapi ia tidak pernah mengangkat satu pun. Ba
*
ke rum
o pernikahan mereka yang terpajang di dinding. Di foto itu, Rania tersenyum lebar, terlihat begitu bahagia. Rizky mengingat hari
mor Rania lagi, meskipun ia tahu bah
onnya..." gumamnya, suarany
e sofa dengan frustrasi. Ia merasa seperti pria paling bodoh di dunia. Bag
dengan cepat, berharap bahwa itu adalah Rania
Wanita itu berdiri dengan ekspresi simpatik, tapi Ri
" tanya Inez, melangkah mas
cara, Inez," kata Rizky dingi
a diminta. "Aku hanya ingin membantu, Rizky. Aku
mu," balas Rizky, matanya ta
bahwa Raka mendapatkan perhatian yang cukup. Kau
adiran Inez. "Rania adalah ibu Raka. Dan dia akan se
ang. Ia tahu bahwa Rizky masih mencintai
engan anggun. "Tapi jika kau membutuhkan
semakin tertekan. Kehadiran Inez hanya mempertegas betapa ia merindukan Rania-wa
*
minggu
onsultasi dengan dokternya. Tubuhnya semakin lemah, dan ia tahu bahwa wakt
malam, ia memimpikan senyum Raka dan suara Rizky yang memanggil namanya. Kerindu
n melangkah masuk ke ruang konsultasi. Dokternya, seorang pri
anmu hari ini, Bu
. "Sedikit lelah, tap
hasil tes terakhirnya. Setelah beberapa sa
ntang rencana perawatan
erat. Ia tahu bahwa perjalanan ini akan semakin s
ah dan kerinduan, sementara Rania berjuang mel