Menjadi Orang Ketiga Dipernikahan
menerangi wajahnya yang pucat dan sembap karena tangis. Di pangkuannya, sebuah undangan pernikahan bertuliskan nama suaminya, Rafiq Jaya, dan wanita lain, Elena Faris, te
?" Mira bertanya pada dirinya sendiri, suara hatinya pecah, berge
dari mitra bisnis keluarga mereka. Rafiq adalah pria yang selama ini hanya ia lihat di layar media sosial-tampan, berkarisma, dan selalu terlihat elegan dalam balutan jas hitam. Mira, seoran
enakan gaun malam yang ia pilih dengan penuh harapan. Namun, yang muncul di ambang pintu bukanlah seorang
tua kita," kata Rafiq tanpa basa-basi, nada suaranya datar
tanya. Ia mencoba memahami, mencoba meyakinkan dirinya ba
ng Meny
erlalu sejak pernikahan mereka, namun Rafiq lebih sering tidur di luar rumah, mengabaikannya sepenuhnya. Hari ini berbed
bicara," kat
sa takut yang menyelimuti hatinya. "Apa yang i
lena tadi malam," ucap Rafiq tanpa jeda,
eolah runtuh di hadap
a adalah wanita yang selalu ada untukku, dan aku tidak akan per
uar dari bibirnya hanyalah sebuah bisikan lirih, "K
gan tajam. "Karena aku tidak p
ri yang ia bayangkan. Ia ingin berteriak, "Ak
ian yang
waktunya dengan Elena. Sementara itu, Mira berusaha mempertahankan martabatnya
semua topeng yang
anya. Ketika akhirnya ia masuk ke rumah, aroma parfum yang a
?" Mira bertanya dengan suara
ke sofa tanpa melihatnya.
"Aku istrimu, Rafiq! Aku punya ha
buatku tertawa, Mira. Kau hanyalah seseor
mencoba menjaga keseimbangannya. "Apa aku benar-
e dalam matanya. "Kau tidak pernah ber
umbuh di Ten
tengah air mata dan rasa sakit, ia merasakan sesuatu yang ber
enuh luka emosional. "Aku tidak bisa terus seperti
mengabaikan keberadaan Rafiq, memfokuskan energinya pada hal-hal yang membuatny
a kuat, Rafiq akan muncul dengan sikap dinginnya, me
an deng
ertemu dengan Elena di sebuah kafe. Wanita itu mengenakan gau
t. "Aku tidak tahu kau suka tempat seperti ini. Biasanya
diri untuk tidak membalas. "Aku t
an wajahnya. "Kau tahu, Rafiq hanya merasa kasihan padamu.
n atau tidak, aku adalah istrinya. Dan aku tidak akan
npa rencana. Tapi anehnya, itu membu
tama kalinya, ia merasa bahwa mungkin, hanya