Menjadi Orang Ketiga Dipernikahan
da semangat baru di dalam dirinya, seolah cahaya itu membangkitkan semangat yang telah lama terpendam. Ia menatap ke
up yang lama. Ia tidak akan menjadi bayangan yang hanya menunggu pengakuan dari seseorang yang tidak pernah be
at itu sederhana, tetapi cukup untuk memberinya ruang untuk bernapas dan mengembalikan jati dirinya. Setiap malam, ia duduk di kursi tua yang sudah u
berkunjung hampir setiap hari, mengajaknya berbicara, membantunya mencari pekerjaan, dan memberinya kehangatan yang sangat
pesan dari Rafiq. Ia menatap layar dengan perasaan campur aduk-antara marah, bingung, dan s
bahkan jika ia ingin menjawab sama sekali. Namun, saat ia membuka matanya, ia melihat Arfan sedang b
an, menyadari raut wajah Mira
apa yang harus aku katakan. Rasanya... seperti semuanya su
ng, kita harus memberi orang lain kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka
isa membiarkannya pergi, Arfan. Bagaimana jika aku membuat kesalahan
an membuat kesalahan dengan memilih kebahagiaanmu, Mira. Kadang, cinta bukanlah tentang bertah
bukan cinta yang mengikat dan menguras kekuatan, tetapi cinta yang membangkitkan dan membebaskan. Ia tahu bahwa Arfan adalah
an Tak
sa perlu untuk merenung, untuk mengingatkan dirinya bahwa ia telah mengambil langkah besar menuju kebebasan. Namun, langk
am-dalam, berusaha men
saat melihat Mira. "Kau di sini," katanya,
n-jalan," Mira menjawab,
gu. "Aku tahu kau sudah membuat keputusan, dan aku tahu aku telah melukaimu lebih dalam dari yang bisa ak
membuat keputusan. Aku tidak bisa kembali. Kau dan aku sudah berubah, dan aku tid
nya. "Aku tahu aku salah, Mira. Aku hanya tida
ringan. "Mungkin suatu hari nanti, kita bisa belajar memaafkan satu sama lain, Rafiq. Tapi itu tidak akan
ilang di malam yang sunyi, meninggalkan Rafiq yang berdiri terpaku, menatap ke arah Mira
a Baba
ngat dan dukungan. Mereka berbagi cerita, tawa, dan kadang-kadang, kesunyian yang nyaman. Mira mulai bekerja di sebua
isan, Arfan datang dengan senyum lebar. "Ada seseorang yang ingin be
nyuman yang tulus. Itu adalah Dimas, seorang seniman muda yang sudah lama ia kena
baru. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi ia tahu bahwa ia tidak sendirian. Arfan, Dima