Menjadi Orang Ketiga Dipernikahan
sa kosong, seperti lubang besar yang menganga tanpa akhir. Namun, ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Rasa sakit yang
nuju kamarnya. Mira menegang. Sudah hampir tiga minggu sejak Rafiq terakhir kali menginjakkan kaki di rum
ra," ucapnya taj
kehilangan sinar harapan. "Kau selalu bilang b
au harus berhenti be
nerjang. "Bertingkah seperti apa, Rafiq? Seperti seorang istri yang tidak perna
strasi. "Aku tidak punya pilihan lain. Aku mencintai Ele
menyelamatkan reputasimu?" suara Mira pe
arahan. "Aku tidak pernah memintamu mencintaiku, Mira.
ta, tapi akhirnya gagal. Ia tersenyum pahit, meski hatinya hancur berkeping-keping. "Kau t
muan
yang menghancurkannya. Ia kembali ke taman tempat ia bertemu dengan Arfan. Kali ini, ia datang
nya, dengan buku catatan di tangannya. Ketika melihat Mira, ia ter
ngan nada ramah. "Kupikir ak
uk beberapa saat. Akhirnya, ia menarik napas panja
ira dengan penuh perhatian. "Ada apa? Ka
t yang ia rasakan setiap kali melihat Elena, dan bagaimana Rafiq tidak pernah menganggapnya sebagai is
Mira akhirnya. "Aku ingin pergi, tapi a
atan yang sudah lama ia rindukan. "Mira, kau punya dirimu sendiri
i yang menembus awan kelabu. Untuk pertama kalinya, ia m
asi deng
aan kecil yang ia rasakan segera sirna ketika ia melihat Elena berdiri di ruang tamu
dengan nada sinis. "Aku kira
as air. Namun, Elena tidak membiarkannya begitu saja. Ia mengiku
kan pernah mencintaimu. Kau hanyalah kewajiban yang ia bawa karena
ekuatan. "Kau mungkin benar, Elena. Tapi setidaknya aku
marah. "Berani sekali kau be
ah cukup lama diam, membiarkan diriku dihancurkan oleh
ntikannya. Pria itu muncul di ambang pintu, dengan ekspr
sini?" tanyanya, su
a terlihat sebagai korban. "M
vokasiku sejak aku masuk ke rumah ini, Elena.
penuh frustrasi. "Sudah cukup! Aku t
lalu berkata, "Drama ini hanya ada karena kau yang menciptakannya, Rafiq. Kau
m, tidak mam
n yang M
terjadi. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa terus seperti ini. Ia ha
ya-rasa sakit, kekecewaan, dan harapan yang hancur. Ia mengakhiri surat itu dengan satu kalimat yang membuat hatiny
tu, membawa serta luka-lukanya, tetapi juga