Kesalahan Semalam : Manisnya Suami Miliarder
at. Lampu gantung besar di atas kepalanya memancarkan cahaya keemasan yang menyoroti siluet pria yang duduk di kursi di seberang ruangan. Nathaniel, pria y
esah nafas bumi yang terluka. Alina menggigit bibirnya, berusaha menahan air mata yang mengancam. Betapa tidak adil hidup ini. Sem
sana, seperti dia tahu betapa rapuhnya Alina saat itu. "Aku di sini bukan untuk
ia asing memberikan bantuan? Apa yang dia inginkan sebagai imbalannya? Hati Alina berdebar kencang, tak
berbisik. Ia menyesal mengucapkannya, tapi kata-kata itu sudah
mu penuh dengan beban. Kau harus tahu, ada orang-orang di luar sana yang tidak
dirinya sendiri, meski suara gemetar dalam
ina semakin tak karuan. Dia mendekat, jarak di antara mereka semakin mengec
an kata-kata itu menggantung di udara. "Menikah denganku, dan aku akan membantumu menyelamatk
erasaan tak aman, rasa sakit dan kehilangan, semuanya berpadu di dalam dirinya. Hatinya berkata bahwa ini adalah pilihan terburuk, namun di sisi lain,
a, suaranya pecah. "Aku bukan orang yang layak un
ada apa yang bisa kita capai bersama." Suara Nathaniel semakin dalam, seperti ombak yang menghem
i balik ekspresi datar dan suara dingin pria itu. Namun, di balik ketegasan itu, ada sesuatu yang tidak bi
u meluncur begitu saja, men
ku melihat apa yang kamu sembunyikan, Alina. Aku melihat keberan
ungnya berdegup kencang. Mungkinkah ada secercah harapan di tengah segala kegelapa
tu. Dan saat itu, untuk pertama kalinya sejak malam yang menghancurkan itu, ia merasa seolah
lain," bisiknya, suaran
pilkan sisi manusiawi yang jarang terlihat. "Maka, mulai malam ini, hidupmu aka
mpuannya, tetapi tentang sesuatu yang jauh lebih besar, yang tak bisa ia bayangkan. Namun, sa