Kesalahan Semalam : Manisnya Suami Miliarder
seseorang seperti dia. Lampu kristal yang menggantung di langit-langit memancarkan cahaya lembut, memantulkan kilauan di dinding-dinding berlapis em
. Ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali memakai sesuatu yang seindah ini. Tapi keindahan itu tida
a-hanya tanda tangan di atas dokumen hukum dan sebuah cincin berlian yang terlalu besar melingkar di jari manisnya. Tak ada ciuma
ndela, seperti sedang berpikir jauh. Alina berulang kali melirik ke arahnya, berharap mendapatkan penjelasan, sedikit kehangatan, at
a. Ia mengenakan kemeja putih yang lengannya digulung hingga siku, memperlihatkan otot-
kat, suaranya terdengar seperti buny
imana aku bisa merasa nyaman di tempat yang bahkan tidak aku kenal?" jawabnya
ang menganalisis kata-katanya. "Aku tidak memintamu untuk m
sejak malam di taman itu. "Aku tahu posisiku, Nathaniel. Aku hanya seorang wanita
mendekati mangsanya. Kini jarak mereka hanya beberapa inci. Mata hitamnya
mbuat udara di sekitar mereka terasa berat.
k, tapi ia tahu itu tidak akan mengubah apapun. Ia hanya bisa menatap Nathaniel dengan tat
Nathaniel mundur. "Makan malam akan dihidangkan di rua
dan keluar dari kamar, meninggalkan Alin
uh orang. Tapi malam ini, hanya ada dua kursi yang terisi. Nathaniel duduk di ujung meja,
g panggang, sup kental, dan berbagai macam hidangan penutup. Tapi Alina tidak memiliki selera untuk
bertanya, suaranya terdenga
jawab Alina tanpa
tak. "Dengar, Alina. Jika kau ingin bertahan di sini, kau harus mengikuti aturan.
ebencian. "Kenapa kau peduli? Bukankah aku hanya bagian da
ya, bibirnya melengkung menjadi senyuman tipis yang tidak menyenangkan. "Kau benar, aku tidak peduli. Tapi aku j
ahu bahwa melawan pria itu hanya akan membawa lebih banyak masalah. Dengan eng
ki yang ingin dipecahkan. Namun, Alina tidak peduli. Di dalam dirinya, ia berjanji satu
tang bertahan hidup. Ini adalah awal dari perang dingin, perang yang tidak han