icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Penuh Rahasia

Bab 2 Kieran meninggalkan rumah dengan ekspresi yang sama

Jumlah Kata:889    |    Dirilis Pada: 10/12/2024

ngnya dengan pandangan kosong. Suara kicau burung di luar sana tak mampu mengusir rasa hampa yang mengisi dadanya. Beberapa jam lalu, Kieran meninggalkan rumah dengan e

yang akan terjadi. Tanpa menunggu lama, Nara bergegas mengenakan pakaian sederhana, gaun biru muda yang dulu sering dipakai ayahnya saat masih hidup

yang tak bisa diganggu. Nara bisa merasakan hawa dingin yang menyertai kehadirannya. Tanpa berkata apa-apa, Kieran melewati Nara,

sa kita bicara?" Suaranya terdengar lebih tenang dari

desah, lalu duduk di kursi yang menghadap jendela. "Kita tidak punya apa-apa untuk dibicarakan,"

engumpulkan keberanian. "Kieran, mungkin aku tidak tahu banyak tentang hidupmu. Mungkin aku tidak tahu apa-apa

rjanjian ini selesai? Nara, aku tidak punya waktu untuk permainan ini. Aku sudah cukup terjebak dalam dunia yang

nya yang membuat Kieran sekeras itu? Mengapa ia menolak untuk membuka hati? Tapi, seolah-olah ada dinding

" tanyanya, suaranya bergetar. "Apa kau

tirai, membawa aroma bunga liar dari kebun belakang rumah. Suasana itu begitu kontras dengan peras

nya begitu jauh dari dirinya. "Kau hanya seorang gadis desa yang terjebak dalam perjanjian yang tak bisa kau ubah. Aku..

bisa menghadapi kenyataan, tetapi perasaannya sudah berada di luar kendali. "Kieran,

upnya terlalu berat untuk dipikul sendirian. Untuk sejenak, Nara bisa melihat secercah keraguan

eran, suaranya serak, hampir tidak terdengar

dak akan terluka, Kieran, jika kau mau memberiku kesempatan untuk membuktikan bahwa kita bisa lebih dari sekadar perjan

ara, ia akan kehilangan kendali atas segalanya. Ia tak pernah membiarkan siapa pun mendekat, apalagi mencoba memahami dirinya. Namun, di

a, dengan suara yang begitu pelan hingga Nara hampir

, membuatnya merasakan sesuatu yang selama ini tak pernah ia rasakan. Sebuah harapan, sebuah perasaan yang

sik Nara, suaranya penuh keyakinan. "Mari kita mulai dari awal. Beri a

kipun hatinya masih penuh dengan kebingungan, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, ada sesuatu yang berubah

tetapi di dalam diri mereka berdua, ada secercah harapan yang sulit diu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka