icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dikhianati Saudara Tiri

Dikhianati Saudara Tiri

icon

Bab 1 Kegelapan di Ujung Malam

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 10/12/2024

kegelapan malam. Desain-desain perhiasan yang tak selesai berserakan di meja, namun malam itu, jari-jarinya tak bergerak. Semuanya tak berarti-seolah dunia luar memisahkan dirinya dari kehid

elap yang pernah menjemputnya dengan kejam lima tahun lalu. Kiana mengusap wajahnya, mencoba menepis air mata yang hampir jatuh. Namun, kenangan itu tetap

an ceria di wajah, mengelilingi Haidar, anak laki-lakinya yang masih berusia satu tahun saat itu. Haidar, dengan bola mata cokelat gelap dan rambut hitam legam se

ara yang bergetar. "Ak

engingatkan pada malam ketika hujan pertama kali menyaksikan kejatuhannya. Waktu itu, rumah besar yang kini kosong dan sunyi terasa se

rtanya pada bayangannya sendiri. Di ruang sunyi i

elilingnya terhenti sejenak. Jantungnya berdegup kencang. Mungkinkah Haidar sudah terjaga? Tapi tidak, jam dinding sudah menunjukkan pukul d

i luar semakin jelas-ada ketukan lembut, di

h dengan kebingungan dan rasa

a dunia seperti berputar, dan semua ingatan buruk itu kembali mengguncangnya. Alif, pria yang telah lama hilang, kem

, wajahnya basah oleh hujan, dan mata itu memancarkan keputusasaan. Ia terli

a datang di malam seperti ini, tapi... aku harus berbicar

ada sesuatu di matanya yang membuatnya ragu. Kiana menarik napas dalam-dalam, mencoba menguasai di

anya tetap menatap Kiana. "Aku

ataan pahit, membuat jantungnya terhenti. Haidar. Anak yang ia jaga sendirian, yang

bukan urusanmu," kata Kiana dengan suara yang tegas,

hu aku salah. Aku meninggalkanmu, dan aku meninggalkan dia. Tapi sekar

rang? Mengapa baru sekarang dia muncul, setelah semua penderitaan yang ia alami? "

jadi ayah yang baik untuknya. Aku ingin memperbaiki semuanya, wal

bagi Kiana, sebelum pengkhianatan itu menghancurkan segalanya. Sekarang, di hadapannya, ada pria yang meminta kesempatan untuk kembali. Namun, apakah per

datang dan mengatakan semua ini?" Kiana me

tempat, di gambar yang kau unggah. Dia tumbuh menjadi anak yang luar biasa, dan aku ingin ada di sana untuknya. Aku tahu aku tidak

ndang Alif, mencari kejujuran di matanya, tetapi hatinya terpecah antara amarah dan harapan. Akankah ia memberi pria itu kesempatan u

idak ada jaminan bahwa aku akan memaafkanmu. Haidar adalah hidupku

annya. "Aku tidak ingin mengancam kebahagiaannya. Aku hanya

an jatuh dalam pelukan Alif, berharap segalanya bisa diperbaiki. Namun, kini, ia hany

balik permintaan ini, ada cinta yang tersembunyi. Namun, apakah cinta itu cukup untuk mengubah s

khirnya, suara yang lemah. "Tapi kau harus

an rumah tanpa berkata-kata lagi. Kiana menutup pintu dengan perlah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka