Way To Love
hawatiran. "Ma, oma kenapa? Bukannya oma baik-baik saja ya, kenapa sekarang jadi seperti ini?" tanyanya, menahan air mat
, setelah itu pingsan dan-" suara mamanya terputus, mengg
g kalimat mamanya. Hatinya bergejolak, tidak bisa membayangka
sa putus asa menyelimuti hatinya. Apa yang bisa ia lakukan? Dalam keheningan yan
datar, tanpa ekspresi, membu
weet kembali, merasakan ad
, dan tanpa banyak bertanya, Sweet mengangguk setuju. Kedua remaja itu melangkah kelu
-dalam, Ethan berbicara, "H
mu apa, Ethan? Oma sedang sakit, dan kamu mengajak aku kesini hanya untu
g penting, ini adalah wasiat. Aku mau Oma jalan denga
amu sud
udah tahu," jawabnya cepat, membuat Sweet semakin bingung. Dalam hati, ia merutuki
idak. Rasa frustasi semakin memuncak, dan ia mengacak-acak rambutnya sendiri. "Kalau aku nggak
bentak Ethan,
bisa, aku udah nggak mau ada hubungan apapun s
kamu? Hmm? Kalau aku bisa memilih, aku mending n
na, nikah aja
m di sini. Kenapa kalian tidak bisa berpikir lebih dewasa sedikit saja, ha
alah!" tunjuk Ethan pada S
p-siap, acara dimulai sebentar lagi.
enar, sekarang mereka harus mentaati wasiat dari almarhum Oppa, melihat k
kami bisa bercerai?" tiba-tiba Sweet bertany
ngerti apa yang kamu rasakan, Sweet. Ingat, selama ada Om di sini,
pi
an Oma tenang setelah melihat kalian bersatu," po
njadi pasangan suami istri muda, dikelilingi oleh keluarga yang menyaksikan momen bersejarah i
ruh beban sudah terlepas. Wasiat dari Oppa sudah terlaksana, dan kini dia bisa beristirahat. Namun, b
i tengah keramaian itu, hatinya bergetar, merasakan campur aduk antara kehilangan dan harapan yang masih membara.Sweet berdiri di samping Oma Ningsih yang terbaring lemah, hati kecilnya bergetar mendengar suara mamanya yang penuh kekhawa
, setelah itu pingsan dan-" suara mamanya terputus, mengg
g kalimat mamanya. Hatinya bergejolak, tidak bisa membayangka
sa putus asa menyelimuti hatinya. Apa yang bisa ia lakukan? Dalam keheningan yan
datar, tanpa ekspresi, membu
weet kembali, merasakan ad
, dan tanpa banyak bertanya, Sweet mengangguk setuju. Kedua remaja itu melangkah kelu
-dalam, Ethan berbicara, "H
mu apa, Ethan? Oma sedang sakit, dan kamu mengajak aku kesini hanya untu
g penting, ini adalah wasiat. Aku mau Oma jalan denga
amu sud
udah tahu," jawabnya cepat, membuat Sweet semakin bingung. Dalam hati, ia merutuki
idak. Rasa frustasi semakin memuncak, dan ia mengacak-acak rambutnya sendiri. "Kalau aku nggak
bentak Ethan,
bisa, aku udah nggak mau ada hubungan apapun s
kamu? Hmm? Kalau aku bisa memilih, aku mending n
na, nikah aja
m di sini. Kenapa kalian tidak bisa berpikir lebih dewasa sedikit saja, ha
alah!" tunjuk Ethan pada S
p-siap, acara dimulai sebentar lagi.
enar, sekarang mereka harus mentaati wasiat dari almarhum Oppa, melihat k
kami bisa bercerai?" tiba-tiba Sweet bertany
ngerti apa yang kamu rasakan, Sweet. Ingat, selama ada Om di sini,
pi
an Oma tenang setelah melihat kalian bersatu," po
njadi pasangan suami istri muda, dikelilingi oleh keluarga yang menyaksikan momen bersejarah i
ruh beban sudah terlepas. Wasiat dari Oppa sudah terlaksana, dan kini dia bisa beristirahat. Namun, b
n yang tak kunjung reda, menciptakan suasana yang kontras dengan momen bahagia yang seharusnya dirayakan. Sweet berd