Way To Love
an menantu mereka, Sweet, di dapur. Setelah berpamitan, Mike melangkah cepat menu
-baik saja?" tanya Lisa sambil men
t rasa gugup di dalam hatinya. Ia melirik ke sekeliling, berharap tida
dengar suara kulkas yang terbuka. Tante L
ya Lisa sambil memerik
tapan Lisa. "Nggak terlalu suka
masak apa untuk makan malam
senang bisa berbincang lebih dekat dengan Tante Lisa. Biasanya, ke
s masak lebih banyak untuk malam ini,
tangannya. "Gak usah, Tan. Aku cum
pindah ke sini?" tanya wanita pa
...." Sweet terdiam, tid
i ada truk yang mengantarkan semuanya ke sini!" Suara Ethan tiba-tiba muncul, membuat
an, suaminya. Wajahnya menunjukkan keheranan. "Kamu tid
s. Ia melepaskan jas hitamnya dan meng
annya dan berlari keluar. Ia tampak panik. Et
nya Ethan, berhasil menangk
Sweet protes. Suar
ni!" bentak Ethan. Genggamannya kuat,
pas pelan, merasakan detak jantungnya semakin cepat. Dalam hatinya, ia berjuan
rumah. Pria itu tampak bersemangat, mengarahkan orang-orang untuk m
enapa, sih? Kenapa kamu nggak diskusi dulu sama aku?" tanyany
ng. "Kalau aku diskusikan dulu sama kamu, apa kamu mau pinda
ernah bilang kalau rumah ini nggak punya tempat buat orang kayak aku,
engenai sasaran. "Kenapa sekarang kamu maksa-maksa begini?
t Felicia!" sahut Ethan dengan suara
aja, aku pasti akan urus perceraian kita secepatnya," desisnya. T
kah masuk ke dalam rumah. Ia meninggalkan Sweet yang masih ber
dari Ethan, tapi kenapa semuanya jadi kayak gini, sih?" gerutu nya pelan. Kep
Tatapannya langsung tertuju pada Sweet seolah baru saja melihat hantu. "Menambah daftar pening!" gu
nggi dan satu tangan sedang memasukkan kunci mobil ke da
las, Rania kini lebih bergaya metropolitan seolah enam bulan
u yang mulai detik ini akan tinggal satu atap sama kali
i? Kenapa?" tanya Rania. Nada su
sama Om Mike dan Ethan," jelas Sweet panjang kali lebar sambil menunjukkan ke dalam ruma
gan sindiran. "Kayak kamu dipaksa aja buat pindah k
pat. Ia tidak terpengaruh oleh kata-kata
h? Bukannya kalian mau bercerai?" Ra
ma aku karena aku juga gak punya jawaban," balasnya. Ia menahan nap
g. Jangan mimpi!" tegas Rania dengan suara yang penuh tantangan. Sweet hany
lly kamu? Hello, jangan sembarangan bicara, deh. Aku bisa tambah kesal
masuk, Sayang!" Suara Tante Lisa tiba-tiba mengin
e Lisa. Ia mencium pipi kiri dan kanan Tante Lisa dengan penuh kasih sayang. Rania jelas-jelas sedang mema
ante Lisa. Wajahnya cemas memperhatikan Rania. Merasa ada ya
itu. "Wah, ini, sih, bukti kalau Rania berlebihan," batin Sweet. M
b Rania dengan nada manja, menampa
, Sweet bicara dalam diam sambil tetap berdiri di belakang,
Rania dan menarik tangan Sweet
is ke arah Sweet. 'Awas saja kamu, Sweet. Nanti aku akan bikin kamu tidak betah