Rahasia Pengantin Tersembunyi Tuan Muda
pada percakapan dengan Darren beberapa jam lalu. Kata-kata pria itu bergema dalam pikirannya, menyatu dengan bayang-bayang di kamar. Ia tak tahu apakah itu pertanda atau
bisa dipecahkan dengan kata-kata. Adelia tahu bahwa malam itu bukan hanya tentang rahasia dan pengorbanan, tetapi tentang sebuah awal
n yang kontras dengan kekosongan yang ia rasakan. Kepingan kenangan masa kecilnya muncul di benaknya, menceritakan kisah yang hampir terlupakan. Ia teringat saat ia dan Helia, kakakny
h dengan keceriaan, tetapi juga membawa rasa aman yang kini hilang. Adelia merasakan kekosongan di hatinya, yang membuatnya bertanya-tan
ya pada dirinya sendiri. "Aku tidak bisa
rus rumah, karena mereka tidak pernah datang ke kamar di tengah malam. Ia melangkah mendekat, ragu-ragu membuka pintu. Di ambang pintu, b
erasa lebih lembut dari
dak bisa tidur," jawabnya, suaranya hampir terdengar sep
rkan. Ia memasukkan tangan ke dalam saku jasnya dan mengeluarkan sehe
lama menyatu, mengingatkan Adelia pada buku-buku sejarah di perpustakaan. Ia menatap Darren, yang kini tampak lebih rapuhAdelia bertanya, matanya ter
jawab, suara yang berat dan penuh tekanan. "Ini adalah awal dari semua ya
inta yang tergores di atas kertas sudah mulai
utraku,
ungkin akan mengubah segalanya, tetapi aku tidak bisa lagi menyimpan rahasia ini. Ada sebuah pengkhianatan yan
ini, maka kau harus siap untuk menghadapi kenyataan. Kau mungkin telah dibesarkan dengan bayangan kebohongan
ndang Darren, yang kini berdiri di sana, dengan ekspresi yang lebih lemah dari sebelumnya. Ia tahu bahwa sur
harus aku pahami?" Adelia bertany
ng pengkhianatan, Adelia. Sebuah pengkhianatan yang menghubungkan kita berdua. Dan ada
suaranya terdengar seperti sebuah keheningan yang mencekam. "A
-kata. "Itulah yang harus kau cari tahu, Adelia. Rahasia ini lebih besar dari yang kau kira, dan Helia adalah bagian dari
di sekitarnya, membuatnya merasa terjebak di dalam badai perasaan yang membingungkan. Ada rasa
engan suara yang lebih kuat, menahan air mata yang ingin keluar.
elangkah ke jalan ini, kau harus siap untuk kehilangan segala-galanya. Tidak ada jaminan, tidak ada ke
tidak takut, Darren. Tak ada lagi yang bisa membuatku takut. Aku akan menc
dan harapan, mereka berdua tahu bahwa jalan di depan akan penuh dengan ujian. Tapi untuk pertama kalinya, Adelia merasa ada alasan untuk melawan, ada alasan untuk berjuanpada percakapan dengan Darren beberapa jam lalu. Kata-kata pria itu bergema dalam pikirannya, menyatu dengan bayang-bayang di kamar. Ia tak tahu apakah itu pertanda atau
bisa dipecahkan dengan kata-kata. Adelia tahu bahwa malam itu bukan hanya tentang rahasia dan pengorbanan, tetapi tentang sebuah awal
n yang kontras dengan kekosongan yang ia rasakan. Kepingan kenangan masa kecilnya muncul di benaknya, menceritakan kisah yang hampir terlupakan. Ia teringat saat ia dan Helia, kakakny
h dengan keceriaan, tetapi juga membawa rasa aman yang kini hilang. Adelia merasakan kekosongan di hatinya, yang membuatnya bertanya-tan
ya pada dirinya sendiri. "Aku tidak bisa
rus rumah, karena mereka tidak pernah datang ke kamar di tengah malam. Ia melangkah mendekat, ragu-ragu membuka pintu. Di ambang pintu, b
erasa lebih lembut dari
dak bisa tidur," jawabnya, suaranya hampir terdengar sep
rkan. Ia memasukkan tangan ke dalam saku jasnya dan mengeluarkan sehe
lama menyatu, mengingatkan Adelia pada buku-buku sejarah di perpustakaan. Ia menatap Darren, yang kini tampak lebih rapuhAdelia bertanya, matanya ter
jawab, suara yang berat dan penuh tekanan. "Ini adalah awal dari semua ya
inta yang tergores di atas kertas sudah mulai
utraku,
ungkin akan mengubah segalanya, tetapi aku tidak bisa lagi menyimpan rahasia ini. Ada sebuah pengkhianatan yang
a ini, maka kau harus siap untuk menghadapi kenyataan. Kau mungkin telah dibesarkan dengan bayangan kebohonga
ndang Darren, yang kini berdiri di sana, dengan ekspresi yang lebih lemah dari sebelumnya. Ia tahu bahwa sur
harus aku pahami?" Adelia bertany
ng pengkhianatan, Adelia. Sebuah pengkhianatan yang menghubungkan kita berdua. Dan ada
suaranya terdengar seperti sebuah keheningan yang mencekam. "A
-kata. "Itulah yang harus kau cari tahu, Adelia. Rahasia ini lebih besar dari yang kau kira, dan Helia adalah bagian dari
di sekitarnya, membuatnya merasa terjebak di dalam badai perasaan yang membingungkan. Ada rasa
engan suara yang lebih kuat, menahan air mata yang ingin keluar.
elangkah ke jalan ini, kau harus siap untuk kehilangan segala-galanya. Tidak ada jaminan, tidak ada ke
tidak takut, Darren. Tak ada lagi yang bisa membuatku takut. Aku akan menc
tara ketakutan dan harapan, mereka berdua tahu bahwa jalan di depan akan penuh dengan ujian. Tapi untuk pertama kalinya, Adelia merasa ada alasan untuk melaw