Terpaksa Menikahi Duda Kaya
muannya dengan Yasmin, kata-kata wanita itu menggelayuti pikirannya, mengisi ruang kosong yang semakin luas. Meskipun Rayhan selalu
dang duduk di meja makan, melihat keluar jendela dengan ekspresi yang sulit dibaca. Ketika melihat Sa
apanya, suaranya lembut
g ia inginkan. Ia duduk di kursi di seberang Rayhan, memandang pri
sudah selesai dengan urusanku tadi pagi. Ada beberapa hal yang p
di tangannya. "Aku baik-baik saja, Rayhan.
a menghantam di antara mereka. Rayhan menatap Samantha dengan ekspresi c
h. "Dia datang kemarin. Dia bilang... dia bilang bahwa kau belum benar-ben
i, aku tidak pernah ingin membuatmu merasa seperti ini. Yasmin adalah masa laluku, dan aku tahu aku
tuk mempercayaimu, bukan? Aku tahu kau mencintaiku, Rayhan, tapi rasa takut itu se
mnya erat. "Reni, dengarkan aku. Aku tidak bisa menghapus kenangan tentang Yasmin, itu benar. Tapi aku bisa memilih untu
api ada juga rasa takut yang sulit dihilangkan. "Aku ingin mempercayaimu, Rayhan. Tapi
aku harus lebih menunjukkan itu kepadamu. Jika itu berarti aku harus melakukan apa pun untu
keraguan yang membuatnya ragu. "Aku takut, Rayhan. Aku takut aku tid
ta bisa melawan ini, Reni. Aku tahu kita bisa. Cinta kita lebih besar dari m
an tangannya dan meraih ponsel di meja. Wajahnya berubah serius begitu melihat n
suara-suara di luar rumah tampak seakan jauh, seolah-olah mereka sedang berada di dunia yang berbeda. Pikirannya melayang ke malam sebelumnya, saat Yasmin berbicara dengannya. Ada sebuah
ngan ekspresi penuh permohonan. "Reni, aku harus pergi sebenta
dak menunjukkan betapa terluka hatinya
ngkir kopi yang masih ada di meja, merasakan getir di tenggorokannya. Apakah mereka benar-benar bisa melawan segala sesuatu yang me
menemukan cara untuk saling percaya. Dan untuk itu, ia harus menemuka