Terpaksa Menikahi Duda Kaya
ng tinggi, diiringi suara riuh lalu lintas di jalanan, membuatnya merasa seperti sedang berada dalam dunia yang asing dan tidak dikenal. Hidupnya kini tak ubahnya sepe
Tiga bulan sejak pernikahannya dengan Rayhan Wijaya, kehidupan Samantha tidak pernah sama. Tidak ada kebebasan yang dulu ia nikmati, tidak ada kema
m dan dasi berwarna gelap yang menonjolkan kesan elegan dan berwibawa. Namun, di balik penampilan itu, mata Rayhan menyimpan ra
hampir seperti bisikan. Tangan kanannya terangkat, menyentuh jari-jarinya yang geme
semua sulit, Reni. Tidak hanya untukmu, tapi juga untukku," katanya, matanya menyusur
elum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah lantai marmer yang bersih. "Kita
da," Rayhan berkata dengan suara yang dalam, penuh penyesalan. "Tapi kenyataannya, hidup tidak selalu memb
ng tertekan di dadanya. "Lalu kenapa kau memilih aku, Rayhan? Kenapa menjelaskan segalanya. "Karena aku percaya kita memiliki kesempatan untuk membuat segalanya menjadi lebih baik, Reni. Aku tahu aku tidak bisa me
a itu menghantui mereka setiap saat. Wanita itu adalah sosok yang pernah mengisi setiap sudut rumah itu, memancarkan kebahagiaan yang sekarang hanya tinggal kenangan. Samantha sering mendengar cerita-cerita tentang Yasmin, bagaimana dia sangat men
mantha, suaranya kini lebih rendah, hampir seperti ratapan. Ia menatap pria di depannya, mencoba
. Tapi aku juga tidak bisa memaksakan diriku untuk melupakan Yasmin, karena dia adalah bagian dari masa lalu yang tak bisa dihapus begitu saja. Namun
ntuk proses itu, Rayhan. Kadang-kadang, aku merasa seperti aku hanya ada di sini karena aku
rnah merasa seperti itu. Kamu bukan pilihan kedua, Reni. Kamu adalah pilihan yang aku buat dengan sengaja. Aku mungkin tidak bisa membuatm
a takut selalu menghalangi hatinya. "Aku ingin percaya padamu, Rayhan. Tapi setiap kali aku melihatmu, aku meras
ni, bukan hanya untuk kebahagiaan kita sendiri, tetapi untuk orang-orang yang kita cintai. Mungkin ini tidak adil bagimu,
uk berjuang?" tanya Samantha, suara itu kembali gmu, Reni. Aku ingin kita memiliki kesempatan, kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bahkan jika itu su
kecil di taman apartemen yang terdengar. Samantha memejamkan mata, merasakan kehangatan tangan Rayhan di tangannya, sebuah perasa
l, bukan?" Samantha akhirnya berkata, su
ajahnya. "Ya, kita mulai dari awal. Perlahan, sat
kegelapan. Mungkin pernikahan ini tidak sempurna, mungkin banyak luka yang harus disembuhkan, tetapi dalam ha