Terpaksa Menikahi Duda Kaya
a yang menari-nari di dinding kamar tidur mereka. Ia memandang sekeliling, melihat segala sesuatu yang telah berubah dalam hidupnya. Ruangan in
membuat secangkir kopi. Sejak pernikahan mereka, kebiasaan kecil Rayhan membuatkan kopi di pagi hari menjadi rutinitas yang menenan
n ke kamar mandi, mencuci muka, dan melihat pantulan wajahnya di cermin. Ada lingkaran hitam di bawah matanya, tanda bahwa tidur ya
di tangan, mata cokelatnya yang dalam memandangnya dengan penuh perhatian. "Selama
Ia duduk di kursi, menyentuh cangkir kopi yang hangat di tangannya. Aroma kopi itu seakan
am?" Rayhan bertanya, matanya me
rpikir tentang semua ini. Tentang kita." Suara itu meninggalkan perasaan hampa yang mendalam. "Ka
n selalu ada di dalam dirinya, menghiasi setiap sudut rumah ini. "Reni, aku tahu ini sulit. Aku tahu aku tidak bisa menghapus masa lalu, tapi aku juga
tidak mampu menghapus keheningan yang ada di dalam hatinya. "Aku tahu kau berusaha, Rayhan. Tapi kadang aku merasa... aku m
tiap hari aku berjuang untuk memisahkan masa lalu dan masa kini. Aku tahu aku tidak bisa meminta maaerasa sebuah kesedihan yang dalam mengisi dadanya. "Aku hanya ingin tahu,
Reni, Yasmin adalah bagian dari siapa aku, tapi itu tidak berarti aku tidak bisa mencintaimu. Aku tahu aku harus melepaskan bayang-bayang
nya takut, Rayhan. Aku takut aku tidak akan pernah cukup baik untukmu, dan aku
menggantikan Yasmin, itu benar. Tapi aku tidak ingin mencintaimu karena aku harus melupakan dia. Aku ingin mencintaimu karena kamu adalah
menghantui pikirannya. "Tapi bagaimana jika rasa sakit itu terla
an yang mudah untuk melupakan masa lalu, dan aku tidak ingin kamu memaksakan dirimu untuk mengabaikan rasa sakit
angan pria itu ke jantungnya. Ada kehangatan, ada janji yang tulus di dalamnya. "Aku ing
menemukan kekuatan itu, Reni. Kalau tidak sekarang, maka nanti. Yang penting adalah kit
antara dua jiwa yang terikat oleh masa lalu dan harapan, mereka berdua tahu bahwa jalan mereka tidak akan mudah. Namun, dalam kehening
alik segala keraguan dan luk