Nikah Siri : Cinta Dibalik Bayang-Bayang
aku bayangkan. Aku tidak tahu berapa lama aku terdiam seperti itu, hanya berusaha menenangkan diri, tapi setiap kali aku memikirkan wajah Dimas, dan tatap
gitu hangat dan penuh kenangan indah, kini terasa asing. Setiap sudutnya seolah mengingat
ingungan seperti ini, terus terperangkap dalam pengkhianatan yang telah mengoyak hatiku. Tapi, entah mengapa, pikiranku kembali teringat pada D
aku bisa merasakan ketegangan yang semakin menebal di udara. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan lagi
menenangkan diriku, tapi air mata yang tak kunjung berhenti membuat kata-kataku hampir terhenti. "Kenapa kalian
nar-benar menyesal," katanya dengan suara parau. "Ini bukan keputusan yang mudah. Aku terjebak dalam keadaan yang sulit. Tapi aku ingin
uatmu menikahi Nadia secara diam-diam? Bagaimana dengan semua janji yang kamu
berniat untuk menyakiti kamu. Tapi... aku mencintai Dimas. Kami berdua... kami berdua hanya ingin pu
"saat aku melihat kalian berdua tadi, aku merasa seolah ada sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku yang hilang begitu saja. Aku merasa san
dara akan mengkhianatiku seperti ini. Aku merasa sangat kehilangan, dan dalam perasaan itu, aku mulai merasa kebingungan. Bagaimana bisa aku
epat, tidak memberi kesempatan padanya. "Jangan, Dimas," aku berkata dengan
tkan, dengan suara yang tegang. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, tapi aku t
utusasaan di sana. "Rina, jangan pergi. Tolong, kita bicarakan ini," katanya dengan suar
alanmu, dan aku harus memikirkan apa yang terbaik untuk diriku. Cinta ya
erdua lagi. Tidak sekarang. Hanya keheningan yang menemani langkah kakiku. Setiap langkah t
ur, mencoba memikirkan langkah berikutnya, namun semuanya terasa kabur. Aku tak bisa lagi memper
awatir setelah tidak mendengar kabar dariku. Aku hanya membalas dengan kata-kata singkat, memberitahukan mereka bahwa aku s
atau memilih untuk meninggalkan semuanya dan mencari kebahagiaanku sendiri.