icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Godaan Mas Duda Posesif

Bab 2 GMDP-2

Jumlah Kata:1070    |    Dirilis Pada: 04/12/2024

engan hati yang berat, ia berkata, "Saya ingin mengajukan pengunduran di

nya sejenak, terkejut dengan

Kamu bisa ceritakan, kit

. "Nggak ada masalah apa-apa, Pak. Saya cuma p

alau begitu. Saya mengerti, skripsi itu memang penting. Kamu sudah me

kasih banyak, Pak. Ini bukan keputusan yang mu

i wajahnya. "Semoga skripsimu berjalan dengan lanc

. "Terima kasih, Pak." Setelah memberikan salam perpisahan, Ka

ya sudah menunggu den

gapain?" tanya wan

santai, tanpa beban. Mendengar itu, ketiga

ta bertubuh pendek den

a langsung berteriak kencang saat mendapat p

resign tanpa ka

lo ninggalin

lin banyak uang? Kenap

menghindar. Kemudian ia berlari keluar da

put rezeki besar!" teriakn

bil menghela napas. Mereka tidak bisa mengerti alasan Kalu

a tuju. Di sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan tentang masa depannya. Namun,

suki sebuah perumahan yang sangat sepi. Dengan langkah mantap

mbil memeriksa kembali alamat yang te

bang terbuka, dan seorang sa

muda?" tanya satpam tersebut dengan sopan.

m," ujar satpam itu sambil membukakan pintu dan mengar

asa sangat luas dan elegan. Interiornya yang modern dengan sentuhan klasik m

a," "Tuan muda dan Tuan Liam ada di kamar. Anda bisa berjalan ke sana," u

pas berkali-kali karena merasa gugup. Begitu ia memasuki kamar t

emui kemarin sedang berusaha menenangkan bayi yang

ngan Kaluna langsung menol

rintahnya denga

mendekati Liam dan bayi

uan muda?" tany

sedangkan Kalun

olong disusui sekarang. Dia sudah lapar, semua susu sudah dicoba, tapi tid

m pelukannya. Bayi yang sebelumnya rewel dan menangis kini tamp

bayi ini. Tanpa sadar, ia mengusap perlahan pipi bayi yang halus itu, seolah berusaha memberi

m lega melihatnya. Hampir satu jam mereka berusaha menenangkan bayi itu, namun tidak berhasil. Ajaibnya, begitu Kaluna m

tar? Saya ingin menyusui Tuan Muda," ujar Kal

p mengawasi anak saya ketika menyusu. Karena ini per

sang Suster menyahut, "Ada baiknya jika kita keluar terlebih dahulu,

i Kaluna, ia akhirnya memilih untuk mengalah. "Baiklah, say

dikit bernafas lega meski masih merasa gugup. Ia menatap bayi itu dengan lembut, memastikan posisi bayi dal

a sambil menepuk-nepuk bibir

kan payudaranya dari dalam bajunya, dan men

ya dihisap dengan kencang. Hisapannya begitu

a kemudian mengulurkan tangannya untuk me

tu, kekuatan hisapannya mulai berkurang. Dan dalam waktu setengah j

but, merasa lega sekaligus terharu

memilih untuk memangkunya di kursi itu. Ia kemudian me

a

ada gosip kalau lo pern

ng. Ketakutan yang besar langsung melanda pikirannya. B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka