Pengantin Pengganti Mafia Berdarah Dingin
amu?" tanya pendeta, tatapanny
asakan degup jantungnya semakin kencang. "Itu buka
ssia, Aless
ebih Dom sang ayah. Alessia adalah anak kebanggaannya, dan tak mungkin ia rela me
ngan wajah yang berubah merah marah.
Dimana adikmu, Elena?" timpal Lucia, ing meskipun tubuhnya telah bergetar hebat sejak tadi. Dia mengalihkan pand
sikan drama keluarga Toretto. "Kau menikah denganku, atau tidak sa
rena emosi. "Aku setuju untuk menikahkan
Vincenzo. Pria berwajah tegas itu membalas tatapan tajam Alessia dengan santai, bahkan ia meny
egur Dom pada paman Vincenzo yang t
n ayah mertua," kata Vincenzo meneg
an kekuatan. "Apa kau lupa siapa pemimpin De Luca setela
" lanjut Vincenzo tegas, membuat Robert me
an pandangannya, menatap wanita cantik di ha
ndiri dengan siapa aku a
wajah cantik Alessia. "Aku akan menikahi Alessia Toretto, atau ak
ia berharap laki-laki berdarah dingin itu akan membatalkan pernikahan dan perjanjian dengan keluarg
gu apa lagi?" kata Alessia seolah menanta
k," kata Vincenzo, m
jarnya, "Aku sudah tidak sabar ingin segera men
an prosesi. Setelah acara selesai, Alessia dibawa ke hotel yang
antin, Alessia justru dilanda kekhawatiran. Sejak perjalanan menuju hotel, ia berpikir keras tentang
a kegundahan yang ada. 'Tidak! Aku tidak boleh lemah, aku ha
yang sangat seksi. Karena pikirannya sibuk memikirkan kelangsungan hidupnya, ia tak berpikir tentang pakaian. Terpaksa, A
apasnya tak karuan, berusaha tetap waspada dengan situasi sekitarnya. Dia teringat cerita
Alessia sambil berusaha menenan
udah ia siapkan dan disembunyikan di balik pahanya. Pisau itu adalah pemberian Elen
buat Alessia terkesiap. Refleks, ia bangkit dari tempat tidur dan menatap laki-laki
sia. "Kau terlihat sangat gugup, istriku," uca
tin kita, suamiku," jawab Alessia berusaha untuk tetgku hingga membuatmu takut," ujar Vincen
, ia menambahkan, "Bahkan mereka memberi juluk
as. "Katakanlah apa saja yang kau ketahui tentangku?" Vincenzo menegak minumannya hingga
berdarah
makin mencengkram
tentangmu. Kau anak kedua keluarga Toretto yang sangat dibanggakan oleh keluarg
"Pantas saja ayah mertua enggan melepaskanmu dan leb
erkata, "Stop! Jangan pernah menghina adikku!" Tub
ngangkat bahu sambil berkata, "Setidaknya aku
l membalas, "Setidaknya adikku beruntu
demi adik kesayanganmu itu, istriku." Laki-laki itu mendekat
menurutku kau lebih cerewet untuk ukuran seorang pendiam." Vincenzo mencoba menyentuh wajah Ale
n sent
gguh, tapi hari ini, di sini, kau bukan siapa-siapa. Kau hanyalah seorang
Alessia berkata sambil mengepa
or
aaa
*