icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Pengganti Mafia Berdarah Dingin

Bab 3 PPMBD

Jumlah Kata:1181    |    Dirilis Pada: 24/11/2024

oo

sementara Vincenzo dengan refleks c

r

ncenzo sempat bereaksi, seorang pria bertopeng menerjang masuk, pistol

oo

berhasil menghindar dengan sigap. Dengan napas mem

n kau tidak keluar hidup-hidup malam ini," sahut pria ber

Dia melirik lampu meja yang ada di dekatnya, dengan cepat merebutnya dan melemparkannya ke arah penyerang. Ger

membelalak ke arah Vincenzo, sambil

menyesal!" bentaknya

Doorr!

ng yang memegang pistol. Tegak lurus di depan matanya, terlihat pria itu mengejan karena sakit ketika Vincenzo memelintir perg

Nafas Vincenzo terengah-engah, wajahnya memerah karena usahanya menahan serangan sambil mengangkat lengan ki

Bugh

ar kencang, tak tahu harus berbuat apa. Haruskah ia menolong Vincenzo, sang suami, atau

anya melotot tak berkedip saat ia berpikir, 'Siapa sebe

ssia bermonolog pada dirinya sendiri, matanya tetap terpaku

huh?" tanya Vincenzo, wa

ng dan akhirnya jatuh terduduk. Penyerang itu segera meraih pisau yang tersembunyi di pinggangnya dan meluncu

o menyapu kaki penyerang dengan cepat dan membuatnya terjatuh jug

ng berbicara sambil mengejek, "Uca

Pria bertopeng itu terpental ke samping hingga ter

ngga melihat keberanian istrinya yang m

ia sembunyikan di balik paha mulusnya. Dengan sigap, ia m

rsebut, ia berbalik bersamaan dengan pri

l

perut salah satu diantara mereka. Alessi

a mata perlahan. "Rupanya kau sudah menyiapkan senjata, hm," ujar

di depan wajahnya. Vincenzo mengangkat lingerie Alessia dan meny

ya Alessia, mencoba me

ngambil sepotong kue dan melahapnya dengan santai. "Seper

ntai itu?" tanya Ales

u sudah terbiasa menerima h

ersama suaminya? Ia sendiri, meski lahir dan tumbuh di keluarga mafia, belum pernah merasakan hidupnya terancam seperti saat ini. Dahulu

lihat itu, Vincenzo tersenyum dan mendekat, meraih dagu istri cantiknya yang tampak berkeringat karena teg

ahaya, tapi aku tidak mengizinkanmu menggunakannya untukku," bisik V

ah waspada, "Aku hanya berjaga-jaga dari baha

ertawa lepas. "Tenang saja, Sayang. Kau

Berikan aku alasan

enyentuh wajahnya yang sedikit pucat. "Karena aku tidak akan per

stikan tatapan mereka bertemu. "D

lena oleh ucapan manis suaminya yang terdengar begitu meyakinkan sesaa

incenzo lantas menyuruh is

ada, Vincenzo memandanginya pergi, se

*

inap masuk melalui celah jendela, membangunkan Alessia yang terlelap dalam tidurnya. Perlahan ia membuka matanya d

olak belakang dengan reputasi yang diberikan orang-orang bahwa Vincenzo adalah seorang pembunuh berdarah dingin.

Drrtt

s nakas, membuatnya terkejut. Ia meraih p

da saudara laki-lakinya, anak

s lega, "Syukurlah kamu baik-baik

gilanku?" cecar Marco dengan cem

wab, "Maaf, aku sepertinya tertidur sangat l

suasana

hit! Aku lupa ada acara makan siang

a? Apa acaranya sudah dim

an masalah utaman

malam dan dia berhasil di tangkap oleh anak buah Papa." Wajah Marco tampak

ak karena kedua orang tuanya cenderung memihak pada anak yang memberika

Papa lakukan pada Elena," la

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka