Ipar adalah Maut Pernikahan
mar tamu yang kini ia tempati terasa begitu sunyi, jauh dari hangatnya perhatian seorang suami yang selama ini ia rindukan
yang melangkah masuk. Wajahnya penuh dengan keraguan, na
pelan, suaranya renda
a, membangkitkan rasa yang selama ini ia pendam. "Mas Raihan, ini nggak benar.
apa inci dari Dian. "Aku tahu ini salah. Tapi aku nggak
aannya sendiri. "Aku istri adikmu, Mas. Dan kamu...
ah mencintaiku seperti aku mencintaimu. Dian, aku selalu ada di
an mencabik hatinya, membuka luka yang selama ini ia tutupi dengan keh
nya hingga napas mereka saling bert
an menyentuh bibirnya. Awalnya lembut, penuh keraguan, nam
inya menjerit, mencoba mengingatkan bahwa ini salah. Namun, setiap sentuhan
a," gumam Dian di sela
aihan, membaringkannya di ranjang. "Aku
, hingga ke pinggangnya. Setiap sentuhan membuat tubuhnya me
ggelam dalam gairah yang tak terbendung. Dian tahu ini salah, namu
ni melibatkan dua hati yang seharusnya saling menjaga batas. Dan m
Anda tambahkan atau perhalus pada ba
ar tamu yang kini ia tempati terasa begitu sunyi, jauh dari hangatnya perhatian seorang suami yang selama ini ia rindukan.
yang melangkah masuk. Wajahnya penuh dengan keraguan, namu
pelan, suaranya renda
a, membangkitkan rasa yang selama ini ia pendam. "Mas Raihan, ini nggak benar.
pa inci dari Dian. "Aku tahu ini salah. Tapi aku nggak bi
aannya sendiri. "Aku istri adikmu, Mas. Dan kamu...
ah mencintaiku seperti aku mencintaimu. Dian, aku selalu ada di
an mencabik hatinya, membuka luka yang selama ini ia tutupi dengan keh
nya hingga napas mereka saling bert
n menyentuh bibirnya. Awalnya lembut, penuh keraguan, namun
inya menjerit, mencoba mengingatkan bahwa ini salah. Namun, setiap sentuhan
a," gumam Dian di sela
aihan, membaringkannya di ranjang. "Aku
, hingga ke pinggangnya. Setiap sentuhan membuat tubuhnya me
gelam dalam gairah yang tak terbendung. Dian tahu ini salah, namun
ni melibatkan dua hati yang seharusnya saling menjaga batas. Dan m