Gairah Liar Sang Dokter
kau milikku ..." ucap Jena malam itu. Satu rencana sudah ia susun demi b
han itu sudah berubah bak singa kelaparan. Tubuh atletisnya mulai mengukung tubuh J
-tiba kesadaran Jena kembali, begitu ia
ik Jena saat tangan Sakha mulai mengoyak atasannya, namun
elinga Jena yang membuat gadis itu menggelinjang
nyentuh lehernya. Jiwa raganya melayang menembus awan
nempel di tubuhnya. Jena jelas tahu akan kemana arah yang mereka lalui saat
n rambut tebal Sakha saat pria itu mengulum ujung
Masss
kokoh milik sang dokter tampan. Tak sampai disitu, bibir Sakha semakin bergerak ke bawah menelu
pat yang selama ini selalu ia rawat dan ia jaga dan
endali, terlebih saat sesuatu
hhhh
tampan bernama Arshaka Maheswara itu ketika
kha sama sekali tak peduli, ia terus mengguncang tubuhnya. Seiring berjalannya waktu tak ad
upa akan segalanya. Desahan lembut terus keluar dari
i itu menegang menuntaskan segala hasra
nya terucap lirih dari bibir tipis Jena setelah permai
ng Jena berikan. Hasratnya pun masih menggebu, karenanya ia meraup kembali dengan kasar bibir Jena hingg
en
mar. Seketika Jena berjingkat kaget dan mena
ih Sakha deng
," jawab Jena yang kemudian
etap beringsut perlahan setelah mendorong tubuh Sakha
naa
t kilat Jena langsung kembali mengenak
ujarnya sambil perlaha
apa di
justru balik bertanya membuat
na tubuhnya yang berada di atas kursi roda. Penyakit stroke membuatnya lumpuh sehingg
maksa hingga akhirnya pria paruh baya itu terjatuh dari ku
kemudian begitu melihat
mut pun terkejut, namun meski masih linglung dan lemas, Sak
an tergeletak di atas meja, baru setelah
u dari kam
ha tersadar. Matanya terbelalak seketika begitu menda
ncoba mengenali tempat ia berada saat ini namun tak berhasil k
dengan diiringi isak tangis hingga suara itu mengundang perhatian warga ya
pintu kamar dengan kencang, sementara di dalam sana Sakha masih terus berusaha mencerna apa yang baru saja ia lakukan sambil memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai dan beta
menajamkan pendengarannya sebelum akhirny
a. Meski suaranya tak terlalu jelas karena penyakit yang ia derita tapi dari ekspresi wajahnya je
yang membuat wanita itu men
i. Hanya saja Sakha tak mampu mengeluarkan pertan