icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Liar Sang Dokter

Gairah Liar Sang Dokter

Penulis: Marry Jane
icon

Bab 1 Jebakan Panas yang Menggairahkan

Jumlah Kata:961    |    Dirilis Pada: 17/11/2024

kau milikku ..." ucap Jena malam itu. Satu rencana sudah ia susun demi b

han itu sudah berubah bak singa kelaparan. Tubuh atletisnya mulai mengukung tubuh J

-tiba kesadaran Jena kembali, begitu ia

ik Jena saat tangan Sakha mulai mengoyak atasannya, namun

elinga Jena yang membuat gadis itu menggelinjang

nyentuh lehernya. Jiwa raganya melayang menembus awan

nempel di tubuhnya. Jena jelas tahu akan kemana arah yang mereka lalui saat

n rambut tebal Sakha saat pria itu mengulum ujung

Masss

kokoh milik sang dokter tampan. Tak sampai disitu, bibir Sakha semakin bergerak ke bawah menelu

pat yang selama ini selalu ia rawat dan ia jaga dan

endali, terlebih saat sesuatu

hhhh

tampan bernama Arshaka Maheswara itu ketika

kha sama sekali tak peduli, ia terus mengguncang tubuhnya. Seiring berjalannya waktu tak ad

upa akan segalanya. Desahan lembut terus keluar dari

i itu menegang menuntaskan segala hasra

nya terucap lirih dari bibir tipis Jena setelah permai

ng Jena berikan. Hasratnya pun masih menggebu, karenanya ia meraup kembali dengan kasar bibir Jena hingg

en

mar. Seketika Jena berjingkat kaget dan mena

ih Sakha deng

," jawab Jena yang kemudian

etap beringsut perlahan setelah mendorong tubuh Sakha

naa

t kilat Jena langsung kembali mengenak

ujarnya sambil perlaha

apa di

justru balik bertanya membuat

na tubuhnya yang berada di atas kursi roda. Penyakit stroke membuatnya lumpuh sehingg

maksa hingga akhirnya pria paruh baya itu terjatuh dari ku

kemudian begitu melihat

mut pun terkejut, namun meski masih linglung dan lemas, Sak

an tergeletak di atas meja, baru setelah

u dari kam

ha tersadar. Matanya terbelalak seketika begitu menda

ncoba mengenali tempat ia berada saat ini namun tak berhasil k

dengan diiringi isak tangis hingga suara itu mengundang perhatian warga ya

pintu kamar dengan kencang, sementara di dalam sana Sakha masih terus berusaha mencerna apa yang baru saja ia lakukan sambil memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai dan beta

menajamkan pendengarannya sebelum akhirny

a. Meski suaranya tak terlalu jelas karena penyakit yang ia derita tapi dari ekspresi wajahnya je

yang membuat wanita itu men

i. Hanya saja Sakha tak mampu mengeluarkan pertan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka