Gairah Liar Sang Dokter
inya terlalu bergairah saat pria itu menyentuhnya. Tubuh Sakha yang bagus dan wajahnya yang rupawan, membua
ir mata yang ikut mengalir membasahi pipinya. Sambil duduk di atas kursi kayu usang yang ada di ruang makan sederha
nggil dan meny
gsung menghambur ke peluka
nak? apa keputusan Ayah menikahkanmu
idak mencint
eratkan pelukanny
na membuatmu kesuli
ak Rahman
agi, namun beberapa detik kemudian
a sampai akhirnya matanya tertutup perlahan dan hal itu membuat Jena menjerit histeris
akha pun mendekati tubuh pak Rahman yang terkulai lemas di
... Mas Sakha kenapa diam?! ayo
ya yang kokoh merengkuh tubuh J
h berhenti dan begitu hening. Jena tak sanggup berkata apa a
lagi yang justru membua
*
h Jena. Membuat wanita itu tak bisa melakukan apa-apa selain me
Para tetangga pun mengatakan bahwa Jena begitu beruntung. Memiliki suam
an sabar Sakha memapah dan memeluk Je
at. Ayah akan sedih jika
berdiri dengan tegak, namun sampai saat pemakaman sudah selesai
Jena takut sendiri
goals yang menggoda itu
ng berstatus sebagai istrinya itu, apalagi mengingat mala
kha menepuk
s terus di sini, kasihan ayah nanti
beranjak dari tempatnya dan m
an untuk membersihkan rumah. Untuk acara mengirim doa diurus oleh Sakha dan dilakukan di ma
r dari kamar pak ayahnya. Pria itu semakin bingung karena ibunya sudah berkali kali menanyaka
a penting lo, nggak baik dilihat orang kalau salah satu anggota kelua
akan pulang, ini masih m
menunjukkan jam 8 malam, makanan yang ia pesan juga sudah datang sejak tadi,
.. Jen
tuk pintu namun masih tak ada jawaban. Ia mencob
duduk di lantai sambil bersandar di tempat tidur yang biasa ditempati pa
ggil mengerjap ngerjapkan matanya dan membenahi caranya duduk. M
kankah tadi bilang kalau Mas
ada yang mau aku b
terasa lapar. Ia mengangguk setuju dan m
ena ia ingin makan di lantai dan tempat itu
r Jena sambil menatap berbagai maca
akan, padahal biasanya kamu
i bibir Jena saat mend
ikmati makanan masing masing. Jika dulu sebelum adanya insiden, mereka
rasa hampa di hati Sakha ketika gadis yang bia
dan keduanya sama-sama duduk di tepi ranjang. Sebenarnya ia juga ingin mengatak
anya rapat-rapat se
mas Sakha sudah kembali ke Jakarta menjauhlah dari temp
ing
ibir Sakha sampai beberapa menit kem
enjebakku karena
ata keduanya s
ntaiku Jena," sambung Sakha sambil terus menata
buktikannya?" tanya Jena lirih
juga jiwa ragamu padak
ya ia beranjak mendekat ke tempat Sakha b
pria itu. Ada air mata yang mengalir saat ia menyadari kalau Sakha sama sekali tak m
ng selama setahun terakhir sangat ia rindukan melintas di benaknya. Ia sangat mencintai wanit
khir. Cukup lama Jena mengeksekusi bibir Sakha sampai akhirnya ia mulai melepaskan dengan perlaha
Jantungnya semakin berdebar kencang saat bibirnya mulai menelusuri leher Jena. Ini adalah pertama kali ia
ini karena kau adalah milikku Je