Gairah Liar Sang Dokter
ntikan oleh Sakha. Pria yang kini berstatus seba
enjadi yang paling tersakiti karena korban sesun
kan tangannya dan semakin mempercepat langkah agar s
membuatnya cukup terguncang. Ia masih tak menyangka jika wajah setampan dan sehangat Sakha, bisa menorehkan luka yang luar bi
ara sang ayah
ik baik saja?" tanya p
baik baik saja, Ayah
emata wayangnya itu setelah ia menikah, tapi rasanya tak sampai hati untuk menanyakan masalah apa yang membuat Jena seperti
ha, sedangkan pria itu berusaha terlihat santai namun saat menyuapk
i siang tadi ternyata sangat enak, selera makannya menj
teringat pada ucapan yang Sakha lontarkan. Beruntung ponsel
at beberapa kali mengangguk anggukkan kepala, setelahnya barulah ia memati
ada yang sakit jadi hari ini harus ma
amun akhirnya ia paham apa alasan pria itu melakukannya. Pasti ha
Sakha juga tahu, kalau aku sudah biasa jalan kaki menuju ke
meninggalkan dua orang yang terus menatap dirinya,
tang hutangnya pada Hera. Hera adalah teman lamanya yang bekerja di Bar. Meski sebenarnya Jena sangat eng
*
adapan dengan wanita itu, Jen
t mengembalikan, ini apa?" ucap Hera kesal setel
ku nggak niat mana mungkin aku
emberikan kode pada seseorang dan beberapa detik kemudian dua orang p
tetap saja sia sia, tenaganya tak
ka dengan baik dan kuanggap lunas semua hutang hutangmu!!" s
gentar ia tetap berusaha melawan karena benar benar tak
ung mengayunkan kakinya sekuat tenaga hingga mengeni w
tkan untuk melarikan diri. Sekuat tenaga ia mengayunkan langkahnya dengan cepat menuju ke keramaian, meski tak akan
. Rasa takut masih ia rasakan tetapi tak tahu harus mengadu pada siapa. Dengan
akha yang dingin seolah mengintimidasi dan kian mengacaukan peras
ar. Penampilannya sangat kacau dan berantakan. Begitu masuk ke kamar
almari, tempat dimana ia menaruh pakaian Sakha, dan tak ada satupun pakaian pria itu
dut matanya. Begitu hina kah dirinya sampai sampai di hari pertama menikah dia harus
imur, keluargaku sudah menunggu, jika ada se
n jiwanya lelah, benar benar lelah. Ia butuh istirahat,
nya. Membuat Sakha cukup terkejut men
at saat bersamanya. Wajahnya selalu terlihat ceria meski hidup yang wanita itu jalani tidaklah mudah dan h
uhkannya. Ada apa dengan hatinya. Bahkan kali ini Jena melewati Sakha begitu saja menuju kamar
a pria brengsek yang hampir menculiknya. Cukup lama ia berada di kamar mandi, namun saat keluar ia merasa sangat terkejut mendapati Sakha masih bera
a jika sudah pernah menjamah setiap lekuk tubuh Jena. Sakha akui, gadis di hada