icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Liar Sang Dokter

Bab 3 Tatapan Sakha yang mendebarkan

Jumlah Kata:1132    |    Dirilis Pada: 18/11/2024

ntikan oleh Sakha. Pria yang kini berstatus seba

enjadi yang paling tersakiti karena korban sesun

kan tangannya dan semakin mempercepat langkah agar s

membuatnya cukup terguncang. Ia masih tak menyangka jika wajah setampan dan sehangat Sakha, bisa menorehkan luka yang luar bi

ara sang ayah

ik baik saja?" tanya p

baik baik saja, Ayah

emata wayangnya itu setelah ia menikah, tapi rasanya tak sampai hati untuk menanyakan masalah apa yang membuat Jena seperti

ha, sedangkan pria itu berusaha terlihat santai namun saat menyuapk

i siang tadi ternyata sangat enak, selera makannya menj

teringat pada ucapan yang Sakha lontarkan. Beruntung ponsel

at beberapa kali mengangguk anggukkan kepala, setelahnya barulah ia memati

ada yang sakit jadi hari ini harus ma

amun akhirnya ia paham apa alasan pria itu melakukannya. Pasti ha

Sakha juga tahu, kalau aku sudah biasa jalan kaki menuju ke

meninggalkan dua orang yang terus menatap dirinya,

tang hutangnya pada Hera. Hera adalah teman lamanya yang bekerja di Bar. Meski sebenarnya Jena sangat eng

*

adapan dengan wanita itu, Jen

t mengembalikan, ini apa?" ucap Hera kesal setel

ku nggak niat mana mungkin aku

emberikan kode pada seseorang dan beberapa detik kemudian dua orang p

tetap saja sia sia, tenaganya tak

ka dengan baik dan kuanggap lunas semua hutang hutangmu!!" s

gentar ia tetap berusaha melawan karena benar benar tak

ung mengayunkan kakinya sekuat tenaga hingga mengeni w

tkan untuk melarikan diri. Sekuat tenaga ia mengayunkan langkahnya dengan cepat menuju ke keramaian, meski tak akan

. Rasa takut masih ia rasakan tetapi tak tahu harus mengadu pada siapa. Dengan

akha yang dingin seolah mengintimidasi dan kian mengacaukan peras

ar. Penampilannya sangat kacau dan berantakan. Begitu masuk ke kamar

almari, tempat dimana ia menaruh pakaian Sakha, dan tak ada satupun pakaian pria itu

dut matanya. Begitu hina kah dirinya sampai sampai di hari pertama menikah dia harus

imur, keluargaku sudah menunggu, jika ada se

n jiwanya lelah, benar benar lelah. Ia butuh istirahat,

nya. Membuat Sakha cukup terkejut men

at saat bersamanya. Wajahnya selalu terlihat ceria meski hidup yang wanita itu jalani tidaklah mudah dan h

uhkannya. Ada apa dengan hatinya. Bahkan kali ini Jena melewati Sakha begitu saja menuju kamar

a pria brengsek yang hampir menculiknya. Cukup lama ia berada di kamar mandi, namun saat keluar ia merasa sangat terkejut mendapati Sakha masih bera

a jika sudah pernah menjamah setiap lekuk tubuh Jena. Sakha akui, gadis di hada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka