icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TAKDIR PENGKHIANAT

TAKDIR PENGKHIANAT

Penulis: ELESER
icon

Bab 1 Bunga yang Layu

Jumlah Kata:1191    |    Dirilis Pada: 15/11/2024

dan tak pernah kehabisan alasan untuk tertawa. Namun, waktu berlalu, dan bunga cinta yang dulu mekar di hat

sudah mendingin. Dimas datang ke ruang makan sambil mengecek ponselnya, t

ngumpulkan keberanian u

a jarang ngobrol. Aku merasa...

menatap layar ponselnya. Dia mengh

sih tinggal serumah, tidur di ran

rasaan sakit hati yang perlahan muncul. Jaw

Aku merasa... kita seperti dua orang asing yang

etakkan ponselnya di meja. Waja

n lagi. Tanggung jawab semakin banyak, kerjaan makin berat.

, Dimas adalah pria yang selalu membuatnya merasa spesial. Tapi kini, kata-k

selalu menanyakan kabarku, yang pedul

s berkata apa. Ia menghela napas pa

bekerja keras supaya kita bisa h

mana datangnya perubahan ini. Namun, pertanya

pada kita, Mas? Apa aku kurang beru

a sejenak, lalu berdiri dan mengambil tas kerjany

nya butuh waktu. Aku ha

meja makan. Lisa hanya bisa menatap pintu yang tertutup di de

erharap Dimas akan menyukainya. Namun, ketika Dimas pulang, ia hanya mengambil makananny

ngetuk pintu ruang kerja, dan Dimas mem

, kita har

-kertasnya dan menatap

ekarang, Lisa? Aku

u selalu merasa kamu lebih peduli

alam diam, lalu meng

lebih penting. Ini soal tanggung jawab.

putus asa dengan jawaban

butuh semua itu jika kita kehil

, tatapannya

Lisa. Mungkin kamu yang

hampa. Malam itu, Lisa hanya bisa merenung, bertanya-tanya apakah cinta mereka yang dulu i

nya terasa lebih sederhana dan cinta mereka masih kuat. Dulu, ia dan Dimas selalu bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama.

gkir teh hangat, berharap bisa menenangkan pikirannya. Ketika dia sedang mengaduk teh dengan pelan, suar

Kamu bel

ap teh, mencoba untuk tersenyum wal

bisa tidur. B

Akhirnya, ia menarik kursi di samping meja dapur dan duduk di hadapan Lisa. Ini adalah salah satu m

ang bikin kam

ini kesempatan untuk berbicara, untuk membuka di

, Mas. Dulu kita selalu bisa bicara tentang apa saja

nya bergerak mengusap

rjaan semakin berat, tuntutan makin besar. Mungkin aku nggak seper

Dimas bawa. Tapi tetap saja, perasa

sedikit waktu bersamamu. Mungkin aku terdengar egois, tap

as panjang, tatapa

endirian, Lisa. Hanya saja... mungkin aku terlalu fokus sam

atinya. Ia tersenyum kecil, walaup

nyak, hanya ingin kita seperti dulu. Mungkin nggak sa

menyentuh tangan L

mbuatmu merasa kesepian. Aku aka

ng menyusup di antara hubungan mereka yang retak. Namun, saat Lisa hendak mengucapkan sesuatu lagi, telepon Dimas be

baru saja terasa membaik kembali memudar. Begitu Dimas selesa

ku harus ke kantor.

dalam, namun ia hanya

"Sek

itunda. Kamu tidur duluan

menatap kepergiannya dengan perasaan yang berkecamuk. Janji-janji manis barusan s

ti Dimas. Rasa hampa kembali menyergap hatinya, membuatnya bertanya-tanya, apakah ia

hampa yang terus menggerogoti hatinya. Lisa tak bisa mengel

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka