TAKDIR PENGKHIANAT
mengalir dengan alami, membahas hal-hal yang lebih dalam daripada sekadar basa-basi tentang pekerjaan. Lisa mulai meras
rjebak dalam hidup yang sebenarn
gannya ke jendela, memperhatikan pemandangan yang berlalu ce
ng aku merasa seperti hidup yang aku ja
h memahami sepenuhnya a
g waktu, semuanya seperti terabaikan karena berbagai tu
ang penuh kebebasan dan kebahagiaan yang tak terikat oleh kewajiban. Ia sadar bahwa hidupn
ilih, bebas untuk menjalani hidup sesuai keinginanku. Tapi sek
naruh tangannya di atas tangan Lisa, memberikan sentuhan y
ih jalanmu sendiri, Lisa. Kita hidup cuma sekali, dan
pnya. Dalam perjalanan panjang itu, mereka berdua terus berbicara, dari topik ringan hingga yang mendalam. Lis
lewat kata-kata... itu membuatku bahagia. Tapi sejak menikah dan sibuk dengan pekerjaa
, memandang Lis
kesempatan. Terkadang, kita hanya perlu seseorang yang mend
rasaan yang lebih dalam terhadap Arman. Sosok pria ini bukan hanya sekadar teman perjalan
ntens ini membuat Lisa semakin goyah dalam mempertahankan pernikahannya. Ia tahu bahwa hubungannya dengan Arma
malam di sebuah restoran kecil yang sepi, tempat yang tenang dan jauh dari
tapi... aku merasa nyaman setiap kali bersama kamu. Seper
am hatinya. Ia tahu bahwa seharusnya ia menjaga jarak, tetapi perasa
perti itu. Bersamamu, aku merasa b
dalam sekejap, keduanya larut dalam perasaan yang tak terucap. Sejenak, dunia di sekitar mere
u hanya ingin kamu tahu bahwa aku ada di si
i di sisi lain, ia tak bisa mengabaikan fakta bahwa ia masih memiliki suami yang dulu
Hubungan kita... mungkin ini salah. Tapi, aku belu
u bahwa situasinya tidak mudah, namun ia tak bisa memungkiri bahwa ia ju
unggu dengan raut wajah yang muram. Lisa mengerti bahwa suaminya mungkin mera
? Sepertinya ada banyak hal yang
ingin menyakiti Dimas, tetapi di sisi lain, ia ju
waktu, Mas. Mungkin...
sekaligus merasa terluka. Tanpa berkata apa-apa lagi, Dimas berjalan ke kamar,
siap dengan konsekuensi kehilangan pernikahannya dengan Dimas. Namun, jika ia tetap bersama Dimas
hwa perjalanan menuju dilema i
bisa dianggap remeh. Namun, di sisi lain, ada rasa bersalah yang terus menggerogoti hatinya setiap kali memikirkan
at tempat kerjanya. Pertemuan kali ini terasa lebih serius, dan kedua
berat untukmu. Aku nggak ingin ka
namun ada keraguan yan
anggung jawab atas semua ini. Aku merasa seperti mengkhianati Dimas
kamu masih punya waktu untuk berpikir. Aku tidak ingin terburu-
dan bahagia setiap kali bersama Arman. Namun, pikirannya kembali melayang pada Dimas-suami
akhirnya aku nggak bisa mengambil keputusan yang benar. Ak
ima kenyataan itu tanpa
Tapi, apa kamu pernah berpikir kalau mungkin perasaan yang kamu miliki untuk Dimas hanyalah bagi
gannya dengan Dimas hanyalah fase dalam kehidupan pernikahan. Namun, apakah ben
Arman. Aku... aku takut
adapi kebingungannya. Lisa terdiam, menikmati kehangatan dari
entara. Namun, di rumah, hubungan dengan Dimas tetap terasa tegang dan dingin. Suat
banyak hal yang sudah berubah di antara kita, dan aku mulai merasa ad
angsung dan tak terduga. Ia melihat raut wajah Dimas yang pe
mungkin sudah berubah dalam diri kita berdua. Mung
alu memandang Lisa denga
berbicara seperti dulu, kamu selalu menjadi bagian terpenting dalam hidu
ng di pelupuk matanya. Kata-kata Dimas begitu tulus
sa kehilangan arah. Mungkin kita perlu
gan berat hati. Mereka menghabiskan malam itu dalam diam, masin
iat untuk menjaga jarak. Pertemuan itu terjadi di sebuah kafe yang tenang di
tkan, aku akan mundur. Aku nggak ingin menjadi alasan kamu meras
a. Ia menyadari bahwa meskipun ia tertarik pada Ar
, dan mungkin... aku juga menyukaimu. Tapi, aku tidak
ut, lalu memegang tangan L
mu butuh seseorang untuk bicara. Apapun yang kamu putuskan
ngan, percakapan dengan Arman memberinya keberanian untuk mengambil keputusan. Kini, ia harus memilih
ik pada Dimas maupun dirinya sendiri. Tanpa menunggu lebih lama, ia memutuskan untuk berbicara dengan Dimas
n. Dia tahu bahwa perjalanan menuju dilema ini tidak mudah, tetapi ia siap menghadapi apapun yang ada di depannya. Bagai
ambu