icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAKDIR PENGKHIANAT

Bab 2 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1546    |    Dirilis Pada: 15/11/2024

mpang yang berlalu-lalang, dia merasa hampa. Rasa kesepiannya semakin terasa ketika melihat pasangan-pasangan yang tampak

? Kelihatannya nunggu p

pi dan berwibawa, dengan senyum hangat yang jarang

erbangan saya masih s

a kita punya nasib yang sama, te

berbincang ringan, berbagi cerita tentang perjalanan kerja yang terkadang melelahkan. Pria itu m

rasa, mereka tertawa bersama, berbagi cerita-cerita kecil yang membuat Lisa merasa lebih hidup.

r, Arman menghela napas sejenak, tampa

mu, Lisa. Jarang-jarang saya bisa k

ada sesuatu yang segar da

untuk obrolannya. Rasanya seperti... saya

jenak, ada ketulusa

kartu nama saya, kalau kamu punya waktu,

ak. Senyum Arman begitu hangat dan menenangkan. Rasanya seperti me

sih, Arman. Saya

asaan hampa di hatinya sedikit menghilang. Ia merasa ada sesuatu yang menyegarkan dala

n nyaris tak menghiraukan Lisa. Ketika Lisa mencoba mengajaknya bicara, Dimas hanya menjawab singkat, seolah-olah

pada kartu nama Arman yang masih tersimpan di dalam dompetnya. Ada dorong

k, akhirnya ia memberani

Ini Lisa, kita ketemu di ba

ar. Balasan dari Arman muncul di laya

enang kamu masih ingat. Aku baik,

n itu begitu menggodanya, dan ia merasa perlu meng

tu hari Jumat sore. Ada kafe di dek

ang tak pernah ia rasakan lagi belakangan ini, Lisa

tampak segar dan penuh energi, dengan senyum yang seolah mampu menghangatka

yelipkan lelucon kecil yang membuat Lisa tertawa, sesuatu yang begitu langka dalam hidupnya akhir-akhir ini

n sedikit berbeda dari wakt

kecil, merasa

agak tertekan dengan pekerjaan. Tapi se

gguk dengan

ntuk keluar dari rutinitas, menghirup ud

kan kebahagiaannya sendiri. Dalam pernikahannya, Lisa selalu berusaha setia, mendampingi Dima

eka harus berpisah, Lisa merasakan sebuah dorongan tak biasa dalam dirinya-keingin

selamat tinggal, Lisa menyadari bahwa pertemuan ini

enyenangkan. Sementara itu, rumahnya tampak sepi dan hampa. Lampu-lampu sudah dimatikan, hanya ada sedikit cahaya dari lampu tidur di rua

angan yang telah mereka lalui, tetapi semua terasa seperti angin lalu saat ini. Perasaan hang

lah itu tidak cukup kuat untuk meng

pada Arman. Ketika Dimas pamit pergi bekerja, Lisa hanya bisa tersenyum tipis dan berharap ia

aru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan

ini menyenangkan. Aku masih ingat obrolan kita

a, sebuah senyuman yang suda

uga bisa ngobrol dengan kamu. Rasanya... sud

ian, pesan balasan d

teman lagi, aku selalu ada. Kit

gus. Kata-kata Arman membuatnya merasa diinginkan, s

nya, Dimas pulang dengan wajah lelah seperti biasa. Tanpa banyak bicara, Dimas langsung me

gimana kerja

ahu, tanpa mengalihkan p

ek banget. Masih banyak ya

punya waktu untuk sekadar berbincang atau bercanda bersama. Namun, malam ini, sepert

tu buat liburan bareng, Mas.

kecil, seolah tidak b

cari waktu. Tapi minggu

nyergapnya. Tanpa ia sadari, tangannya mulai meraih

tempat makan baru di pinggiran kota, sebuah restoran kecil yang nyaman dan jauh dari keramaian. Lisa meras

man menatapnya deng

i aku merasa kamu menyimpan banyak beban.

peka, begitu mudah mengerti perasaannya-sesua

merasa sendirian, Arman. Pernikahan yang

atanya menunjukkan

g yang paling dekat dengan kita malah

jal dalam hatinya. Ia tahu perasaan ini bisa menjadi rumit,

isa. Dan aku akan selalu ada k

dar, tangan Lisa meraih tangannya. Ada perasaan

t terkubur. Arman berhasil membuat Lisa kembali merasakan kebahagiaan yang ia rindukan, dan ke

dingin. Dimas sudah tertidur di kamar, dan Lisa hanya bisa berdiri di tepi r

in, Arman telah membuka pintu pada perasaan yang hampir i

k tetap setia pada pernikahan yang nyaris tanpa harapan, atau ia bisa memil

dak tenang. Masa depannya tampak suram di

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka