TAKDIR PENGKHIANAT
ak bisa ia abaikan. Setiap kali ia mengingat Arman, ada getaran yang timbul di dadanya-sesuatu yang dulu hanya ia rasakan
ndiri. Rumah ini, yang dulu penuh dengan tawa dan cinta, kini terasa dingin dan sepi. Dimas masih ada di sisinya, tetapi kehadirannya
s menyelusup di benaknya. Bahkan saat menyiapkan sarapan untuk Dimas, ia merasa tidak fok
aku buatka
at pandangan dari pons
nya atau memperhatikan hal-hal kecil yang dulu selalu ia lakuka
ah merasa kalau... ki
ejut mendengar pertanyaan itu
ak ada yang berubah, kok
sulitnya menjelaskan perasaannya kep
api rasanya kita seperti dua orang
pele. Tanpa disadari, hal ini membuat perasaan Lisa semakin hampa. Sementara Dimas bersikap biasa s
duk sendirian di kafe, pesan d
mana kabar kamu hari ini?
namun akhirnya memut
. Aku ada di kafe dekat kan
k di sudut kafe, berbincang tentang hal-hal yang membuat Lisa merasa nyaman dan bahagia. Arman begitu perhatian,
adapi sesuatu yang berat. Kalau boleh tahu
, tetapi ada kesedih
bak dalam pernikahan yang seharusnya membah
tanpa menyela, ma
a yang merasakan hal itu. Terkadang, perasaan seper
sakan tanpa harus dijelaskan panjang lebar. Lisa merasa dihadapkan pada persimpangan, di mana ia harus
isa merasakan getaran yang membuatnya sulit berpaling. Perhatian Arman, tatapan hangatnya, car
i menghantui Lisa. Apakah ini benar? Apakah ia sudah terlalu jauh melibatkan ha
sambil merenung. Di balik rasa senang yang ia dapatkan bersama Arma
i? Apakah aku sudah berhenti mencintai Dimas...
lih antara perasaan yang baru atau ikatan yang sudah lama terbentuk. Namun untuk saat i
ia menoleh ke arah kamar tidur, di mana Dimas tertidur lelap. Wajah suaminya tampak damai, tak menyadari gejolak yang sedang menggulung di
da dalam sikap istrinya. Mereka duduk di meja makan, tetapi tak ada percakapan yang mengalir di antara mereka. L
mu kelihatan... berbeda. Ada ses
terasa sesak. Ia tak pernah bisa menjelaskan perasaannya pada Dimas, pria
mungkin aku cuma le
mbaca kebenaran di balik kata-katanya. Ia
a saja ke aku. Aku cuma khawatir... kamu t
lu. Namun, di balik rasa rindu itu, ada kebingungan yang tak bisa ia pahami. Di satu sisi, ia ingin kembali menemukan kehanga
aku tahu, Mas.
p semakin kuat. Sepulang Dimas bekerja, Lisa mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri di sebua
lalu. Ia belum sempat membalas pesan terakhir Arman, tetapi rasa ingin tahunya tentang pria itu terus be
uka ponselnya dan meng
sa bertemu lagi? Ada banyak h
, Arman
ada di kafe tempat kita biasa bertem
enyum hangat, senyum yang selama ini memberikan ketenangan yang Lisa butuhkan. Tanpa banyak basa-ba
a aku sering mengajakmu bertemu... sebenarny
n tenang, pandangannya p
untuk perasaan yang sulit dijelaskan. Aku di sini kalau ka
merasa bisa mengungkapkan segalanya. Seolah di had
udah lama tidak lagi seperti dulu. Dia selalu sibuk, dan aku..
apatkan dari Dimas. Lisa terkejut dengan betapa alami sentuhan itu
Jika kamu merasa tak lagi mendapatkan itu, mungkin kamu p
un hatinya mulai mengarah pada pria di hadapannya. Tapi sekarang, ia tak lagi yakin akan keputusannya. Di hadapan Arman, ia mer
. Pria itu memang berubah, tapi ia tahu bahwa Dimas adalah p
udah menikah. Apa yang kita
tipis, seolah memahami keb
amun, jika kamu merasa hampa, kamu berhak mencari kebahagiaan itu. Mungkin perlu waktu untuk
Di satu sisi, ia tahu bahwa pernikahannya dengan Dimas seharusnya tetap ia perj
dengan perasaan yang tak menentu. Di rumah, ia menemuka
isa? Akhir-akhir ini kamu
annya. Perasaan bersalah kembali menghantamnya, dan i
tu untuk diri sendiri, Mas. Aku m
nnya menunjukkan kepr
.. aku ada di sini. Aku mungkin memang bukan suami yang se
jur goyah. Di antara perhatian Arman dan janji pernikahan yang telah lama ia jalin bersa
lambat, ia harus memilih. Tapi apakah ia
ambu