Bunga Dahaga
makan sudah tertata peralatan makan lengkap untuk sarapan. Namun, meja masih kosong kecuali seoran
u gula hari
esah Irish, tak bersem
gula di dekatnya, pelayan yang sudah bersama dengan keluarga mereka se
au mulai membiasakannya agar lebih mudah beradaptasi," Sylvia menyarankan sambil meng
via meninggalkan dirinya sendirian di meja makan den
a sudah menyiapkan apa saja kira-kira yang perlu dibawa saat ia pergi ke rumah suaminya. Percayalah, jika ada yang paham apa yang paling diperlukan Irish maka Sylv
mah dengan wajah panik. Dia seperti hendak mengatakan sesuatu pada Irish n
ia untuk bertemu Nona Irish, tapi dia bersikeras!" Kata Tommy dengan suara t
dan Sylvia mendadak diam ketika melihatnya sudah berada d
pa?" t
y tergagap mencaari alasan, matanya berlar
da yang agak berlebihan. "Tentu kita tidak boleh mengizinkan or
"Ayolah, aku mendengar perca
enikah dan itu lima hari lagi. Menemui kekasih ah... maksudku lelaki yang menaruh hati padamu seka
kedua tangan yang sudah berkeringat itu. "Bantulah aku kali ini, mungkin ini terakhir kalinya ak
... jika tu
ahu jika tidak ada y
enghindari orang tua Irish, dia tahu mereka sibuk mempersiapkan pernikahan anak perempuan mereka beberap
itu adalah pertanda baik baginya. Dia harus menemui Irish, wanita itu berh
gi dengan Irish. Dan, akhirnya dia mendapat jawaban dari tatapan sedih yang diberikan Ir
ka pintuk agar ia bisa ikut masuk. Diiku
rish yang menunggunya. Irish yang indah, rupawan, manis, yang dicint
u..." d
tangan pria itu. Ia menatap Sylvia yang berdiri tidak jauh dar
ajak Tommy untuk berjaga di depan dan membiarkan ke
an melepaskan genggaman tangan pria itu. "Teh?" Katanya menawarkan, "Sylvi
g sedari tadi tidak pernah melepaskan pandangan d
u t
omong kosong belaka. Namun, setelah melihat Irish yang dicintainya dengan mata bulat yang polos dihias bulu mata lentik, hidungnya yang mancung, bibir yang tebal dan penuh di wajahnya yang mungi
akan menikah dengan pria itu, dan akan pergi bersamaku, kita kawin lari!" Felix bersikeras, menarik kemb
" jawab Ir
jika kekasih yang dicintai karena kelembutan
atunya di keluargamu, Felix. Jika kau menikah denganku, kau tidak
ma tembakan fakta dari bibir tebal Irish.
n mandul sepertiku. Hanya calon suamiku yang mau menerimaku karena dia tidak menginginkan ana
elix sendu, ia mengecup tangan Irish. Berharap wanita itu mau be
oga kau mendapatkan Istr
engerti bahkan dengan cara yang paling kasar sekalipun. Mungkin dengan ini, Felix bisa melupakannya dan
makan sudah tertata peralatan makan lengkap untuk sarapan. Namun, meja masih kosong kecuali seoran
u gula hari
esah Irish, tak bersem
gula di dekatnya, pelayan yang sudah bersama dengan keluarga mereka se
au mulai membiasakannya agar lebih mudah beradaptasi," Sylvia menyarankan sambil meng
via meninggalkan dirinya sendirian di meja makan den
a sudah menyiapkan apa saja kira-kira yang perlu dibawa saat ia pergi ke rumah suaminya. Percayalah, jika ada yang paham apa yang paling diperlukan Irish maka Sylv
mah dengan wajah panik. Dia seperti hendak mengatakan sesuatu pada Irish n
ia untuk bertemu Nona Irish, tapi dia bersikeras!" Kata Tommy dengan suara t
dan Sylvia mendadak diam ketika melihatnya sudah berada d
pa?" t
y tergagap mencaari alasan, matanya berlar
da yang agak berlebihan. "Tentu kita tidak boleh mengizinkan or
"Ayolah, aku mendengar perca
enikah dan itu lima hari lagi. Menemui kekasih ah... maksudku lelaki yang menaruh hati padamu seka
kedua tangan yang sudah berkeringat itu. "Bantulah aku kali ini, mungkin ini terakhir kalinya ak
... jika tu
ahu jika tidak ada y
enghindari orang tua Irish, dia tahu mereka sibuk mempersiapkan pernikahan anak perempuan mereka beberap
itu adalah pertanda baik baginya. Dia harus menemui Irish, wanita itu berh
gi dengan Irish. Dan, akhirnya dia mendapat jawaban dari tatapan sedih yang diberikan Ir
ka pintuk agar ia bisa ikut masuk. Diiku
rish yang menunggunya. Irish yang indah, rupawan, manis, yang dicint
u..." d
tangan pria itu. Ia menatap Sylvia yang berdiri tidak jauh dar
ajak Tommy untuk berjaga di depan dan membiarkan ke
an melepaskan genggaman tangan pria itu. "Teh?" Katanya menawarkan, "Sylvi
g sedari tadi tidak pernah melepaskan pandangan d
u t
omong kosong belaka. Namun, setelah melihat Irish yang dicintainya dengan mata bulat yang polos dihias bulu mata lentik, hidungnya yang mancung, bibir yang tebal dan penuh di wajahnya yang mungi
akan menikah dengan pria itu, dan akan pergi bersamaku, kita kawin lari!" Felix bersikeras, menarik kemb
" jawab Ir
jika kekasih yang dicintai karena kelembutan
atunya di keluargamu, Felix. Jika kau menikah denganku, kau tidak
ma tembakan fakta dari bibir tebal Irish.
n mandul sepertiku. Hanya calon suamiku yang mau menerimaku karena dia tidak menginginkan ana
elix sendu, ia mengecup tangan Irish. Berharap wanita itu mau be
oga kau mendapatkan Istr
engerti bahkan dengan cara yang paling kasar sekalipun. Mungkin dengan ini, Felix bisa melupakannya dan