icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bunga Dahaga

Bab 8 Ben yang sinis

Jumlah Kata:1680    |    Dirilis Pada: 11/11/2024

rsenyum balik. "Tent

di wajahnya. "Bagaimana hari pertama And

as lemari antik. "Ya, terima kasih, Clara. Meskip

tertata rapi. "Itu wajar, Nona. Estate ini besar dan penuh dengan sejarah

ndah, kamar itu tetap terasa dingin baginya, penuh dengan bayangan masa lalu yang belum sepenuhnya dia

m tipis. "Di rumah Anda dulu, ap

besar atau semegah ini. Semuanya lebih... tenang dan akrab. Aku bisa mendengar suara keluar

mang besar, dan terkadang bisa terasa sepi, terutama di awal. Tapi seir

erhatian gadis muda itu. "Aku harap begitu. Tempat ini sanga

sar. Sementara itu, Irish mulai menata buku-buku kesayangannya di rak yang ada di sudut kamar. Buku-buku itu adalah satu

Nona, semua orang di sini sudah mendengar tentang Anda. Me

erkejut. "Benarkah? Aku tidak

t dihormati di Novara. Keluarga Hilmar selalu menjadi pusat perhati

itu. "Itu terdengar menakutkan. Aku t

hawatir, Nona. Anda akan melakukannya dengan baik. Dan tentu saja,

i lemari, buku-bukunya teratur di rak, dan barang-barang pribadinya kini menghiasi meja rias.

ngan lembut, "Terima kasih, Clara. A

bantu, Nona. Jika ada apa pun lagi yang Anda

g masih baru dan menantang, dia tidak sendirian dalam perjalanan ini. Bersama Clara

ang menghadap ke kebun bunga di bawahnya. Cahaya matahari siang memantulkan kilauan lembut di atas kelopak-kelopak mawar yang bermekaran, men

okus, menggali tanah dengan sekopnya, tangan kasarnya bergerak dengan keterampilan yang terlatih. Cahaya matahari

tanpa basa-basi, dan sepenuhnya tenggelam dalam tugasnya. Irish berpikir bahwa mungkin ini saat yang tepat untuk mencoba bersikap ramah.

ksi mereka kemarin. Namun, saat pandangan mereka bertemu, alih-alih membalas senyumannya, Benjamin

ia?" pikirnya. Wajahnya yang tadi ceria seketika berubah, merasa diabaikan begitu saja. Be

lain," gumam Irish pelan pada dirinya sendiri, me

la dan mendekat. "Apakah ada yang menarik di luar, Nona?" tanyanya

yang dipaksakan. "Tidak, hanya menikmati pemandangan," jawab

lu bersikap begitu dingin terhadapnya. Ia ingin mencoba memahami, tetapi s

rsenyum balik. "Tent

di wajahnya. "Bagaimana hari pertama And

as lemari antik. "Ya, terima kasih, Clara. Meskip

tertata rapi. "Itu wajar, Nona. Estate ini besar dan penuh dengan sejarah

ndah, kamar itu tetap terasa dingin baginya, penuh dengan bayangan masa lalu yang belum sepenuhnya dia

m tipis. "Di rumah Anda dulu, ap

besar atau semegah ini. Semuanya lebih... tenang dan akrab. Aku bisa mendengar suara keluar

mang besar, dan terkadang bisa terasa sepi, terutama di awal. Tapi seir

erhatian gadis muda itu. "Aku harap begitu. Tempat ini sanga

sar. Sementara itu, Irish mulai menata buku-buku kesayangannya di rak yang ada di sudut kamar. Buku-buku itu adalah satu

Nona, semua orang di sini sudah mendengar tentang Anda. Me

erkejut. "Benarkah? Aku tidak

t dihormati di Novara. Keluarga Hilmar selalu menjadi pusat perhati

itu. "Itu terdengar menakutkan. Aku t

hawatir, Nona. Anda akan melakukannya dengan baik. Dan tentu saja,

i lemari, buku-bukunya teratur di rak, dan barang-barang pribadinya kini menghiasi meja rias.

ngan lembut, "Terima kasih, Clara. A

bantu, Nona. Jika ada apa pun lagi yang Anda

g masih baru dan menantang, dia tidak sendirian dalam perjalanan ini. Bersama Clara

ang menghadap ke kebun bunga di bawahnya. Cahaya matahari siang memantulkan kilauan lembut di atas kelopak-kelopak mawar yang bermekaran, men

okus, menggali tanah dengan sekopnya, tangan kasarnya bergerak dengan keterampilan yang terlatih. Cahaya matahari

tanpa basa-basi, dan sepenuhnya tenggelam dalam tugasnya. Irish berpikir bahwa mungkin ini saat yang tepat untuk mencoba bersikap ramah.

ksi mereka kemarin. Namun, saat pandangan mereka bertemu, alih-alih membalas senyumannya, Benjamin

ia?" pikirnya. Wajahnya yang tadi ceria seketika berubah, merasa diabaikan begitu saja. Be

lain," gumam Irish pelan pada dirinya sendiri, me

la dan mendekat. "Apakah ada yang menarik di luar, Nona?" tanyanya

yang dipaksakan. "Tidak, hanya menikmati pemandangan," jawab

lu bersikap begitu dingin terhadapnya. Ia ingin mencoba memahami, tetapi s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka