MAWAR BERDURI
yumnya yang misterius, dan caranya berbicara membuat Maria merasa ada sesuatu yang menggugah. Dalam hati, ia merasa konyol
i seni yang baru dibuka di pusat kota. Ia pernah mendengar dari seorang teman bahwa pameran ini menampilkan lukisa
ukisan-lukisan berjejer di sepanjang dinding, dengan permainan warna dan detail yang
gambarkan perasaan yang tak terucapkan, membuatnya hanyut dalam dunia seni yang memukau. Namun, tiba-tiba ia merasak
tu dengan wajah serius. Namun, saat matanya bertemu dengan Maria
suaranya rendah namun ramah. "Tak
h cepat. "Aku juga tidak menyangka," balasnya
"Ya, aku selalu tertarik pada karya-karya yang bisa mem
-tiba galeri ini terasa lebih berwarna, lebih hidup. Mereka melanjutkan percakapan, berpindah dari satu lukisan ke lukisan
ngan warna-warna gelap dan terang yang kontras, seolah menggambarkan perasaan yang saling bertola
karena kita semua punya sisi yang tak pernah kita tunjukkan pada orang lain. S
lirih. "Kadang aku merasa seperti terjebak dalam kehidupan ya
i sebelumnya. "Setiap orang punya hak untuk
hatinya. Ia tahu perasaan ini mungkin salah, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang tak bisa
kafe kecil di dekat sini," Raka
tapi akhirnya meng
dan tenang, dengan suasana yang mirip seperti pertemuan pertama mereka. Setelah memesan kopi, merek
tipis. "Aku jarang menghabiskan waktu seperti in
a butuh melarikan diri dari rutinitas, meskipun hanya sebentar. Hidup
Raka mengucapkannya dengan sederhana, namun
ia, mencoba mengalihkan pembicaraan. "Ap
baik. Pekerjaan yang memuaskan, teman-teman yang peduli... tapi kadang aku mer
keterhubungan yang semakin
gkin seseorang yang bisa mengerti diriku apa adanya. Yan
a tahu bahwa ia telah melangkah terlalu jauh. Perasaan yang ia rasakan untuk Raka semak
tersenyum padanya, mengusir kecanggungan yang mulai
mbunyikan perasaan yang berkecamuk di dala
m dirinya yang berubah-seolah Raka telah menyentuh bagian dari dirinya yang bahkan tak pernah ia ketahui ad
menghadapi perasaan ini? Apakah ia siap dengan risiko yang m
i tengah segala kebimbangan dan keraguannya, satu hal yang ia
. Ada sesuatu tentang pria itu yang begitu memikat, begitu misterius, hingga membuatnya merasa hidup dengan cara yang belum
a itu melirik sebentar ke arah Maria lalu kembali fokus ke dokumenn
katanya singkat, masih me
melihat suaminya seakan lebih memperhatikan kertas-kertas di tangan
, tapi ia berusaha untuk tidak mempermasalahkannya. Ia berjalan ke dapur, membuka kulkas
hilang dari hidupmu?" tanya Maria tiba-tiba, b
menatapnya, wajahnya tampak
kita merasa hidup. Sesuatu y
unya kehidupan yang baik, Maria. Rumah yang nyaman,
ati karena seolah-olah kebutuhan emosionalnya dianggap sepele. Tapi ia hanya me
galeri seni tadi seperti membuka sisi dirinya yang telah lama terkubur. Ia merasa ada sesuat
ndangannya yang penuh pemahaman, terus membayang dalam pikirannya. Di sela-sela aktivitas sehari-hari, ia mendapati d
rinya mengetik pesa
pakah kamu s
berpikir mungkin saja ia bertindak terlalu jauh. Tapi beberapa m
a sesuatu yang bi
seperti remaja yang baru
sanya ada banyak hal yang belu
ntar sebelum
ang cukup tenang. Bagaimana kal
epohonan yang rindang dan suara burung-burung menciptakan suasana damai, seperti sebuah oasis di tengah hiruk-
pria itu tampak tenang namun penuh pesona. Raka tersenyum begitu m
Raka sambil menunjuk meja deka
an keakraban yang lebih dalam. Percakapan mereka mengalir lancar, menyentuh berbag
a, memperhatikan senyuman Maria yang ta
a bisa jadi diriku sendiri di hadapanmu. Aku bisa bic
ke arah Maria. "Setiap orang layak untuk didenga
u intens. Untuk beberapa saat, keduanya terdiam, memb
bertanya, "Kenapa kamu selalu tampak mem
sa tersesat. Aku tahu rasanya berada di tempat yang tidak k
. Ia merasa seperti menemukan seorang teman jiwa, seseorang yang
lan. "Untuk... semuanya. Untuk memb
ia dengan lembut. "Kamu tidak perlu berterima kasih, Maria. Aku
ah lebih jauh dari yang seharusnya, bahwa ia telah membuka hatinya pada pria lain. Tapi saat itu,
ya bisa dipahami oleh mereka berdua. Di akhir pertemuan, saat mereka berpisah, Maria menyadari satu h
nya. Namun, ia tak bisa membohongi diri sendiri bahwa kebersamaan dengan Raka adalah hal
atau apakah ini hanya sekadar bunga yang akan segera layu. Namun, satu hal yang ia tahu pasti: pertemuan
ambu