icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MAWAR BERDURI

Bab 4 Pesona yang Menggoda

Jumlah Kata:1391    |    Dirilis Pada: 08/11/2024

dekat, setiap senyuman dari Raka menyalakan api yang Maria pikir telah lama padam. Di sela-sela rutinitasnya, sosok Raka se

dut kota. Raka tampak berbeda hari itu; kemejanya yang tergulung rapi dan car

a?" tanya Raka dengan s

up ke hatinya. "Baik... meski aku merasa jantungku ber

memikat. "Kamu tahu, kamu selalu bisa menolak undanganku jika kamu mau,"

ertentangan. "Aku... hanya tak bisa menahan diri untuk datang, Raka. Ada sesuatu tentang dirim

mengalir sampai ke hatinya. "Maria, aku tak ingin membuatmu berada di posisi sulit. Tapi aku tak

apnya, dunia seolah-olah mengecil, menyisakan hanya mereka berdua. Kehadiran Raka begitu kuat, b

ranya bergetar. "Bagaimana bisa

ti dirimu atau dia? Mungkin tidak bisa, Maria. Tapi kadang, dalam

tahu ia mempertaruhkan segalanya-pernikahannya, kepercayaannya, bahkan mungkin harga dirinya. Ta

nahan perasaan yang kian menguat, "apa

a ingin melihatmu bahagia. Ingin kamu merasa bebas dan hidup kembali. Jika itu membuatku egois, m

menyelimuti hatinya. Ia tak bisa berpikir jernih, ia t

Raka mendekat dan berbisik, "Jika kamu

eleburkan segala keraguan yang tersisa di antara mereka. Di dalam kecupan itu, Maria merasakan seluruh

adanya. Namun di sisi lain, ada gairah yang telah menyala, membakar segala keheningan yang dulu terasa begitu menceka

lakang setiap kebahagiaan yang ia rasakan, ada bayangan

tinya dipenuhi pertanyaan yang menghantui: Apakah ia bisa kembali seperti semula setelah se

pada pesona pria yang mengajarinya apa itu cinta dan kebeb

pan. Dilema yang mengguncang hatinya begitu kuat, membuatnya tersadar bahwa ia telah menyeberang ke wilayah yang

lam remang cahaya. Tanpa kata, ia menatap Maria dengan senyum lembut, senyum yang selalu begitu hangat, begi

Adrian, menghampiri Mari

kan senyum kecil. "Aku hanya...

biasanya mudah ia temukan pada Maria. "Akhir-akhir ini, kamu kelihatan sepert

ngetahui apa yang sedang terjadi. Dalam hatinya, perasaan bersalah semakin membengkak, memunculkan pertanyaan yang s

leng pelan. "Tidak, aku baik-baik saja. Mung

, Ma. Mungkin... kita perlu menghabiskan waktu lebih banyak bers

kosong. Pikiran dan hatinya kini sudah terbelah antara pria yang duduk di sam

iri, Adrian menghela napas, lalu berkata, "Aku selalu a

enuju ke kamar mandi, Maria merasa hatiny

jantungnya berdegup lebih kencang. Nama Raka terpampang di layar, membuat segalanya kembali terasa r

rendah penuh ketakutan da

h keyakinan. "Apa kamu baik-baik saja? Kamu ter

alu bisa merasakannya, mengetahui hal-hal yang

eskipun dalam hatinya ia tahu bahwa ia jauh

kan kamu baik-baik saja, Maria. Aku tahu aku mungkin seharusnya

oba Maria pertahankan. Di satu sisi, ia tahu bahwa hubungan ini berisiko. Di sis

atinya berteriak menyuruhnya berhenti. "Tapi aku tak tahu bagaimana haru

iri," bisik Raka dengan nada yang dalam. "Kita hanya hidup sekali, Maria. Jika

pintu kamar mandi. Refleks, Maria segera memutus panggilan, m

encuci wajah, dan dia tersenyum kecil pa

n pikirannya melayang, hatinya terus menerus berpindah antara kenyataan y

an hasrat yang terus tumbuh. Pandangannya terfokus pada langit-langit kamar ya

in, ada Raka, yang membangkitkan api yang lama padam, yang memancing sisi dirinya yang belum pernah ia ke

asa untuk pertama kalinya benar-benar terjaga-ter

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka