icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
DILEMA DI ANTARA DUA HATI

DILEMA DI ANTARA DUA HATI

icon

Bab 1 Awal yang Tenang

Jumlah Kata:1077    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

ra riang anak-anak bermain di taman membuatnya tersenyum. Di sisi lain

rus berangkat sebelum jalanan macet," Rian

secangkir teh ini," jawab Maya, sambil memanda

a. "Kau tahu, kita sudah merencanakan akhir pek

mereka memang stabil-rumah yang nyaman, pekerjaan yang baik, dan cinta ya

ergi ke acara pameran seni di kota?" Maya

wab Rian, bangkit dari kursi dan mengambil jaketny

t-saat berapi-api saat masih muda, ketika ia merasa hidup

an, kita makan malam di tempat baru?

enjawab dengan semangat. "Kita ha

dak sepenuhnya tulus. Di dalam hatinya, ia meri

u menyemangatinya. "Aku harus berbicara dengan Tara nanti," pikirnya. Mungki

n lembut. Maya terpaksa tersenyum saat Rian mulai menyanyi samb

aya! Siapa tahu, aku bisa jadi p

mu hanya akan membuat burung-burung te

hanya. "Setidaknya aku b

di sisi lain, ia merindukan bagian dari dirinya yang seolah-olah telah hilang. Saat mereka berkendara menuju

elihat seni yang menakjubkan?"

gat. Namun, jauh di dalam hatinya, ada sebuah pertanyaan

ya awal dari perjalanan yang lebih rumit. Dan saat Arman, manta

cahayaan lembut yang menciptakan suasana intim. Rian terlihat

seru Rian sambil menunjuk sebuah lukisan besar b

Mereka berpose di depan lukisan tersebut, Rian tersenyum lebar sementara Maya berusaha menampilkan sen

eri yang lebih tenang. Maya melihat lukisan yang menggambarkan dua orang yang saling

ya?" Rian bertanya, meli

nggambarkan cinta yang berjuang melawan kege

an banyak hal. Mungkin kita juga bisa menemuka

bersikap positif, tetapi ia tidak bisa menga

sa terjebak, Rian?" May

yiratkan kekhawatiran. "T

ah kau pernah merindukan sesuatu yang

mi masa-masa itu. Tapi aku percaya, kita bisa menciptakan mom

alam. "Kau benar, tetapi kadang-kadang aku mera

Rian, matanya tidak

ku yang lebih liar, lebih bebas," j

ya. Kita bisa membuat hidup ini lebih berwarn

eliling galeri, tetapi pikiran Maya terus melayang pada kenangan-kenangan b

ambil foto-foto. "Kau tunggu di sini, ya? Aku akan

asakan ketegangan di dadanya. Dalam keadaan hening i

ay

nya berdiri Arman, dengan senyum yang familiar dan tata

campur aduk. "Arman... ap

pameran seni adalah salah satu agenda pertamaku,"

e sini juga," jawab Maya,

bersamamu," Arman berkata, sedikit

ma kasih," jawabnya singkat, tet

rman, tampak tulus. "Kau ter

bali muncul. Ia merasa terjebak antara dua dunia-yang satu

gi," Maya memberi tahu Arman,

rdua cocok," Arman menjawab, teta

nggorokannya. Dalam momen yang singkat itu, ia merasakan kembal

wa kamera dan senyum lebar.

kejap, ia harus memilih: apakah ia akan membiarkan masa lalu kembali mengisi

menatap Arman, menyadari bahwa dilema

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka