DILEMA DI ANTARA DUA HATI
ertekad untuk memperbaiki hubungannya, benak dan hatinya terus berputar mengingat Arman. Ketika
n Arman datang lewat ponselnya. Dengan jantung yang berde
an, ia membalas, "Baik
kenal dari masa lalu. Suasana hangat dan akrab segera menghidupkan ke
cantik," puji Arman, membuat M
ik," jawabnya, mencoba untuk tidak
berjalannya waktu, tawa dan obrolan mereka mengalir dengan alami, seolah tidak ada yang be
bekas di ingatanku," Arman berkata, matanya berb
berlari seperti orang gila," katanya, tertawa lepas. Namun, seiring perbinca
rpisah, bagaimana jadinya kita sekarang?
k tahu. Mungkin hidup kita akan sangat berbeda. Mungkin a
isa jadi. Tetapi kita tidak bisa mengubah
gnya berdebar lebih cepat. "Arman, aku harus jujur.
anmu," jawab Arman, matanya lembut. "Tapi saat kita be
bing. "Ya, ada. Aku tidak bisa menyangkalnya
t. "Maya, kita memiliki chemistry yang tidak
ngan kedekatan itu. "Arman, ini tid
cinta? Mungkin ini kesempatan kedua bagi k
wan logikanya. "Tapi aku sudah memili
k bisa memungkiri apa yang kita rasakan,"
enangan indah itu kembali menghantui pikirannya, mengaduk rasa rindunya. Tetapi
eperti ini," ia berkata tegas.
aan di matanya. "Aku mengerti. Tapi
ari Arman, semakin dalam perasaannya tumbuh. Ia merasa terjebak antara dua dunia-satu yan
man. "Bagaimana pertemuanmu dengan Arma
mi banyak bicara dan tertawa," jaw
u, apapun yang terjadi, aku selalu mendukungmu,"
kata-kata itu terjebak di lidahnya. Ia tahu bahwa ia harus membuat keput
saat bersama Rian. Tetapi bayangan Arman terus menghantuinya. Apa yang harus ia la
asaannya terhadap Rian yang penuh kasih bersaing dengan ingatan manis tentang Arman. Ia tahu
Ia memutuskan untuk berbicara dengan Rian setelah sarapan. "Rian, a
ngan penuh perhatian. "Apa ada yang
ta-kata yang tepat. "Aku bertemu Arman kemarin
ia merasa terkejut. "Arman, mantan
anyak momen indah yang kembali muncul dalam pikiranku," Maya b
ang pertemuan itu?" Rian bertany
itu hanya nostalgia atau apakah ada perasaan yang
rcaya bahwa perasaan bisa muncul kembali, tetapi ki
dak tahu. Aku mencintaimu, Rian, tetapi ada sisi diriku yang ti
rna semua ini. "Jadi, apa yang kau ingink
. Mungkin aku hanya butuh waktu untuk memikirkan semuanya. Tapi aku j
tahu dirimu apa yang sebenarnya kau inginkan. Jika kau merasa ada yang perlu disele
Maya. "Rian, aku tidak ingin meluk
ni bersama. Apapun keputusanmu, aku ingin ka
an di sisi lain, ada Arman yang menggugah kembali kenangan yang telah lama ia s
g dan mencari kejelasan. Saat melangkah di taman, ia melihat pasangan-pasangan lain yang ba
emu Arman. Suasana di dalamnya mengingatkannya kembali pada tawa dan k
kembali. Ia mengangkat wajahnya saat melihat Maya, senyumnya menebarkan
gku," jawab Maya, merasa terj
rman bertanya, "Jadi, apa kabar dengan Rian
mencintainya. Tapi ada sisi lain yang membua
dengan tajam. "Kau tahu, cinta kita dulu sangat
li. "Aku tidak bisa mengabaikan semua kenangan ind
merasakan apa yang kau rasakan. Jika kau ingin mengenang kembali ap
dak ingin menyakiti orang-orang yang aku cintai, tetapi aku jug
harus mengambil risiko untuk menemukan kebahagiaan sejati
nnya membawa kembali perasaan yang tak terelakkan. Namun, ia juga sadar bahwa keputusan i
kebahagiaan? Atau akankah ia tetap setia pada cinta yang telah dibangun bersama Rian? Dengan pertanyaan-pertany
ambu