icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DILEMA DI ANTARA DUA HATI

Bab 4 Tanda Tanya

Jumlah Kata:1346    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

bunyikan kebingungan di dalam dirinya. Rian, suaminya yang penuh perhatian, mulai merasakan adany

gkuan, Rian masuk membawa dua cangkir kopi. "Hey, aku buatkan

a. "Oh, terima kasih, Rian,"

ada yang ingin kau bicarakan? Kau terlihat

udara. "Tidak ada, aku hanya sedikit lelah," j

erasa kita jarang berbicara akhir-akhir ini," R

ar. "Aku baik-baik saja, Rian. Mungkin hanya butuh waktu untuk diri sendi

ia, dan sekarang kau tampak berbeda. Apakah ada yang mengga

mbah beban suaminya dengan masalah yang tengah dihadapinya. "Aku janji, tidak ada yang perlu

il napas dalam-dalam, terlihat bingung. "Baiklah, tetapi jika

ian. Aku akan ingat itu," ia berusaha memberikan senyuman, me

pan, Rian memperhatikan Maya yang lebih banyak diam dan terbenam dalam pikirannya sendiri. "Maya, apa

ralihkan. "Oh, ya... tentu saja. Hiking,"

kita bisa merencanakan sesuatu yang berbeda?" Rian

Aku hanya perlu sedikit waktu untuk menyesuaik

. Dalam hatinya, ia berusaha berpikir positif, tetapi kekhawatiran terus menghantuinya. Ia men

engambil ponselnya dan membuka aplikasi catatan, menulis apa yang ia rasakan. "Maya ti

. Ia bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan istriny

enatap langit-langit, pikirannya terus kembali kepada Arman. Pertemuan mer

i berjalan di atas tali, terombang-ambing antara dua dunia-satu yang aman dan p

rian. Rian berhak tahu apa yang sedang terjadi dalam pikirannya, tetapi ia juga tahu ba

at senyum suaminya, hati Maya terasa berat. Ia tidak ingin menya

i, sementara Maya berjuang dengan perasaannya sendiri. Suatu malam, saat mereka berdua

rjadi, aku di sini untukmu. Jangan ragu untuk memberitahuku jika

ngungkapkan semua yang ada di hatinya, tetapi takut akan k

n mereka semakin membesar. Keterbukaan dan kejujuran adalah satu-satunya jal

ahu apa yang ada di pikiranmu," Rian mendor

ang sebenarnya, tetapi rasa takut akan reaksi Rian menahan mulutnya. "Aku hanya merasa... se

a masih merasa khawatir. "Bingung tentang apa? Tentang kita? A

beberapa hal di luar sana yang membuatku merenung,"

stasi. "Maya, jika ada yang mengganggumu, kau bisa m

takut akan konsekuensi dari kebenaran. Ia tidak ingin Rian terluka, tetap

u," ucapnya, tetapi suaranya mulai bergetar. "Aku

akan menilai. Kita adalah tim," Rian b

mua kenangan dari masa lalu menghantuiku," ia mengungkapkan, berusaha ter

Arman? Mantan kekasihmu?" tanyan

i bertemu di reuni dan... se

mengerti itu bisa sulit. Tapi kau sudah memilih u

u, dan aku tidak ingin menyakiti perasaanmu. Tetapi per

aan untuknya?" Rian bertanya, s

ungkin nostalgia. Mungkin hanya rasa penasaran tenta

ku mencintaimu, Maya. Itu yang terpenting. Tetapi kau h

Maya berusaha meyakinkan, meskipun hatinya terasa bera

menyentuh wajahnya dengan lembut. "Kita tidak bisa me

us berat. "Ya, aku ingin berbicara.

nang. "Itu yang aku harapkan. Mar

ar, tetapi ia tahu bahwa kejujuran adalah satu-satunya cara untuk melanjutkan.

uan dengan Arman telah mengubah segalanya, tetapi ia juga tahu bahwa Rian adala

i ke depan. Ia tahu bahwa jalan di depan akan sulit, tetapi dengan Rian di

sendiri dan pada Rian. Ia ingin memilih cinta yang sebenarnya,

alah awal dari perjalanan yang lebih dalam-sebuah pencarian untuk menemukan makna

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka