Ranjang Panas Tuan Lucas
asih terlihat kelelahan dan lemah. Ia menyeringai tipis, lalu
gas. "Setelah itu, kembalilah ke ruangan khusus untuk sekretari
kan sepatah kata, ia melangkah masuk ke kamar mandi, mengunci pintu, dan membi
ia bertekad untuk tetap bertahan demi bisa mengembali
ya, masih tersenyum puas. Tiba-tiba, telepon di mejanya berdering
pa?" sapan
tapi penuh kekhawatiran. "Lucas, bagaiman
Dia aman bersamaku. Tidak perlu khawatir," jawabnya dengan nada yang tenang. "Ak
rius. "Jangan main-main, Lucas. Flora harus dijaga dengan baik. Dia memi
ilakukan. Flora ada di bawah perlindunganku sekarang. Tidak akan ada yang be
tetap penuh perhatian. "Baik. Aku mempercayakan ini
tnya. "Jangan khawatir. Aku akan memastikan dia mendapatkan kembali
penuh arti di wajahnya. Dalam hatinya, ia menyadari bahwa Flora kini bukan hanya sek
nya yang salah dan tak terduga. Ia tak ingin ada seorang pun yang mendekati gad
ng anaknya, agar ia memiliki alasan yang lebih kuat untuk menjadi
erjanya, Lucas langsung mempersilakan keluar tanpa melakukan apa-apa lagi. Mem
seorang wanita berusia lebih tua yang terlihat profesional dan ramah. Wanita itu menjelaskan beberapa tugas
istrasi sebelumnya, Flora?" tanya se
epenuhnya menguasai. Karena sejujurnya saya melamar untuk posisi sta
n. "Jika ada yang tidak dimengerti, jangan sungkan bertanya, ya? Tugas-tugas di sini memang cukup banyak, t
yang menenangkan itu. "Terima kasih banyak, B
nyuman dan sikap ramah sekretaris itu membuatnya merasa nyaman berada
a ia abaikan, rasa takut bahwa Lucas akan tiba-tiba memanggilnya la
emanggilku
yang harus kulakukan?" pikir Flo
tenang di luar, menyembunyikan kekhawatiran
is itu menatapnya dengan penuh perhatian, mun
cemas karena ini hari pertama," jawab Flor
kus pada pekerjaan dan terus belajar, semua akan terasa lebih mudah. Lagipula, Pak Lucas tid
am hatinya muncul keraguan. "Muda
telah usai. Flora bergegas membereskan mejanya, lalu melangk
ja akan melepaskan sepatu ketika teleponnya
akhirnya mengangkat pangg
kan rok mini dan tank top yang dibalut blazer. Aku ingin kau
. Namun, sebelum ia sempat merespons, sebuah notifikasi masuk di
tuk membeli pakaian yang sesuai denga
jang. "Baik, Pak. Saya
n Flora menatap layar ponselny
i permintaannya, tapi di sisi lain, ia tahu bahwa semakin banyak
banyak lagi hingga aku bisa pergi se
a ini adalah satu-satunya cara untuk lepas dari Luca