icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ranjang Panas Tuan Lucas

Bab 5 Anak Magang

Jumlah Kata:1017    |    Dirilis Pada: 28/10/2024

beban. Ia melirik sejenak ke sisi ranjang yang kini kosong, di

mar hotel tanpa menoleh lagi, langkahnya

ah dingin dan angkuh. Tak ada senyum atau sapaan pada karyawan yang ditemuinya di

ng, siap untuk meninjau nama-nama mereka. Matanya menyusuri daftar itu dengan c

uah seringai yang penuh ar

" gumamnya, setengah berbisik sambil menatap daftar

ir. Otaknya berputar cepat, mempertimbangkan berbagai cara

ngai. Ia mengetukkan jarinya di atas meja, merancang skenario dalam pikirannya. "Aku bisa membua

nekan tombol interkom dan

jawab sekretari

n satu lagi, aku ingin bertemu dengan

Akan seger

a dengan seringai penuh makna. Ia membayangkan wajah Flora yang pasti akan terke

an, penuh ketenangan yang mengerikan. "Aku aka

tersenyum puas. Rencananya sudah mulai terbentuk

mereka, kemeja putih dan celana hitam. Di antara mereka, Flora berdiri paling belakang, berusaha meny

a untuk mengalahkan pikiran dari kejadian se

ngan itu tiba-tiba terbuka. Lucas melangkah masuk dengan la

tika, darah di wajahnya terasa menghilang. Jantung

sini?" Flora bergumam pel

amun, rasa takut yang tiba-tiba menyerang itu membuatnya sulit bernapas de

ri. Hati Flora semakin kacau, dan ia bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat. Ia

sini?" pikir Flora, tangan gemetarnya mengepa

Flora seketika menegang. Sentuhan itu, aroma pria itu, serta tatapan matanya yang dingin masih terasa nya

memasang senyuman tipis sambil mena

nan berwibawa. "Saya Lucas, CEO perusahaan ini. Kalian akan ber

i sini? Astaga ...," b

hatikannya. Namun, ia merasakan tatapan pria itu terus me

jung kemejanya dengan erat, berusaha menen

bisa menunjukkan performa terbaik kalian. Terutama bagi mereka yang punya

u juga, tetapi tubuhnya terasa kaku, terjebak di

ri ruangan, kecuali satu orang. Ya, Flora. Para anak magang lainnya melirik satu sama lain dengan bingung, tap

uh gemetar, menunduk dalam-dalam, ber

atnya semakin merasa terpojok. Jantungnya berdebar kenca

enyuman tipis yang penuh arti terbentuk di bibirnya. Ia melan

ia mengangkat dagu Flora dengan lembut, memak

saan takut menyelimutinya lebih dalam. Napasnya t

tajam dan mendominasi, seakan memiliki kekua

Lucas pelan, suaranya lembu

ang sulit diartikan. seakan menembus

kan cepat menyambar bibirnya, menyegel jarak di antara mereka. Ciumanny

a. Tangannya yang gemetar mencoba meraih sesuatu untuk menopang diri.

l itu hampir limbung. "Jangan takut dan lupakan kejadia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka