icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ranjang Panas Tuan Lucas

Bab 2 Tubuhmu Untukku Malam Ini

Jumlah Kata:1045    |    Dirilis Pada: 28/10/2024

ang tak kalah megah. Flora, yang mulai setengah sadar, merasakan dinginnya angin

yang terjadi. Dia mencoba meronta, menggerakkan tangannya untuk melepask

ubuhnya ke dalam lobi hotel yang berkilauan dengan kemewahan. Para staf hotel menatap mereka sekilas, ta

t dengan petugas, dan tanpa banyak pertanyaan, pria i

enghormatan, mengesankan bahwa pria itu adalah tamu

. Tubuhnya meronta dengan lebih kuat, tapi genggaman pria itu tetap koko

mereka langsung ke lantai paling atas. Flora, yang kini sepenuhnya sadar akan bahaya, berusah

lama, semakin jelas bagi Flora bahwa pria ini mem

ka dengan bunyi halus. Pria itu melangkah keluar, masih meng

utkan, dia berkata, "tenang saja, jangan pani

sisa, nekat menggigit lengan pria kekar yang menggendongnya. Giginy

. Flora terus menggigit sampai akhirnya pria itu melepaskannya t

gah-engah, menatap pria itu dengan penuh ketakutan dan kemarahan. "Siapa

ngusap lengan yang digigit Flora, lalu tersenyum tipis, senyum yang tampak menginti

ngar jawaban itu. Otaknya berputar ce

ngin mulai mengalir di pelipisnya. "Apa yang kau in

tap tajam ke arah Flora. "Apa yang kuinginkan? Kau sudah ta

lkanmu sebagai jaminan atas uang yang meraka pinjam dariku. Mereka meninggalkan b

ang tuanya disebut. "Apa yang kau bicarakan?" tanyanya, suaranya te

ak tahu, tapi itu tidak mengubah kenyataan. Keluargamu berhutang banyak, dan sebagai

dengar. "Aku tidak punya uang banyak. Aku bahkan tidak tahu bera

g orang tuamu, kau harus bersedia menjadi pelayanku. Kalau kau tidak mau, maka kau harus menemukan cara untuk melunas

jadi kepanikan. "Ini tidak adil! Aku tidak tahu apa-apa tentang utang itu ... b-

Kau punya dua pilihan, Flora ... melunasi utang keluargamu dengan uang y

ar. Dua pilihan itu sama-sa

Aku sangat yakin kau tak bisa melunasi utang itu, Flora. Jadi malam in

hnya terasa kaku, seolah tidak bisa bergerak. Otaknya ber

ada satu pun yang bisa keluar dari bibirnya. Napasnya semakin c

as terpampang di wajah Flora. Dengan gerakan cepat dan kasar, d

a itu membawanya masuk, tapi pri

telah itu. terdengar bunyi klik kunci pintu. Flora melihat ke arah pintu yang kini ter

nya, meronta, tetapi kekuata

r utangnya, katakan jumlahnya dan akan aku usaha

menaruh iba, malah menatapnya deng

itu. "Jangan coba melawan. Flora. Semakin kau melawan, semakin sulit bagimu. Ini adalah

kan aku malam ini, aku tidak akan kabur ke mana-mana," rintih

enawaran, hm? Aku tak butuh itu, yang k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka