icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Semangkuk Kelapa Parut Untuk Lauk Nasi

Bab 3 Semangkuk Kelapa Parut Untuk Lauk Nasi

Jumlah Kata:1116    |    Dirilis Pada: 24/10/2024

apa Parut Unt

sih Uang Ta

: Lusia

*

iam, lalu me

h itu tidak tidur, semoga hari esok

in," j

Imam, usia 41 tahun. Kami dikaruniai tiga o

ipanggil Indra dan yang bungsu, Nayla Sukma. Kami dari keluarga k

g masih belajar. Dan kadang aku yang jadi hel

tuskan untuk mencoba belajar menulis novel. Karena masih baru pertama kali terju

ukan Anak

emi sedikit mencari tema, judul dan merangkai kata demi kata menjadi sebu

dilakukan oleh seorang lelak

ku ini perempuan. Keadaan yang me

bersama Suami dan Anak yang bungsu.

eknya saat melewati warung. Ha

nya uang ya?" bujukku semba

ari melihat kearah warung yang menye

n seribu rupiah pun aku tak

ita cari uang dulu y

ggukan si bung

gan, kucium pucuk kepalan

saja karena beban hidup yang harus kujalani bersama keluargaku begitu berat, usaha apa p

ra enam puluh ribu perhari, dari sisa belanja aku investasikan untuk arisan emas perhari dua puluh lima ribu, ketika

malah marah-marah dan memperkarakan aku, tetapi a

ng yang pengecut, ia tak bera

erjualan online, alhamdulil

nda penghasil uang harus rusak. Alhasil aku berhenti berjualan online, dan pela

fft

kan nafasku, aku tak menyadari kehadiran sese

, Adek?" sa

Tante," jawabny

erja ya, ya udah jangan

h ya, Tante mau ke

jan," sahutnya seraya menyo

repot, adek udah makan kok

apa-apa, Mba

menerima pember

anyak lejeki, amiin. Makasih Ya Allah

ik," balasnya sambil diusap

ersenyum. Ada keban

lihat begitu ceria. Tak dapat kupungkiri, hatiku pu

lanjutkan perjalana

asti kami melangkahkan kak

, ternyata Engkau maha

🌺🌺

Rani sama Indra sudah makan," uj

uk Mbak dan ini untuk Mas," kata Nayla sa

, Dek," jaw

!" pamitku sambil mengge

a," sa

*

3 kaleng, susu juga habis, kita nggak

dulu. Siapa tau boleh

an mengambil pon

la, kopi, sabun sama mie instant.] Aku meng

ng

Te, datang aja ke warung

sih banyak ya

membalas emo

ah," ucapku,

carik kertas dan pulpen unt

sa ngutang dulu

ap, bo

illah," s

warung dulu. Ini ca

nya, Ma?"

udah wa tadi," jawabku

ya Ma," ren

ang, jauh ntar

li pelme

ti beli

" teriakny

melihat tingkahnya

warung kan?" tanya Dewi, janda tetangga ujung yang julid

gutang? Toh aku nggak kan mint

Aku tuh kasihan sama Suaminya Mbak!" sahu

h!" bentakku, ia seolah menunjukkan simpatinya un

Dewi. Lalu dengan wajah tak peduli, ia masuk

Urus aja urusanmu sendiri!" usirku kepada Dewi, ia membalas tatapank

melangkah semakin jauh, tetapi aku

aku mati, aku tak akan mundur selangkah pun! Mengerti kamu!" hardikku seraya berdiri

hatanku dalam menah

akuannya. Kuhirup nafas dalam

duduk untuk menetralk

adzim ada-ada aja,"

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka