Memory Loss
"Panji, ya ampun kenapa bisa begini. Aku gak nyangka kalau orang yang
pada anak gadis nya tersebut.
ama nya Panji adik kelas ku w
ak keluarga nya. Soalnya dia gak ada kartu identitas, mungkin waktu ke
wa Panji pulang kerumah nya nanti. Aku gak boleh kasih tahu ibu, aku mau Panji tetap disini. Kala
lamat rumah Panji. "Aduh bu, Sinta juga gak tau rumah dia dimana. Soalnya
ga tau dimana rumah nya, yaudah nanti kita cari - cari tau tentang dimana keberadaan k
dia dirumah kita aja bu, kasihan soalnya dia. Ya sambil nung
"Yaudah iya, kita rawat dia dirumah kita dulu. Nanti
!" Jawa
u percaya dan ngga curiga sama aku kalau sebenernya aku tahu alamat rumah Panji. Aku gak mau dia dibaw
sadar. Ia perlahan mencoba bangun dari tidur ny
ncoba menghampiri Panji. "Syukurlah kamu udah sa
idak mengenali Sinta. "Kamu siapa, kenapa aku ada disini?"
elakaan. Ibu ku yang bawa
dihadapan nya tersebut. "Ini kesempatan aku biar bisa sama kamu te
eka berdua. Sementara ibu nya Si
tu pada Panji, ia mencoba untu
er Panji, ia mendekatkan Pandangan nya. "Eeh, mau n
nya. "Ee-engga papa kok, tadi aku lihat diwajah mu ada s
emudian, bu Rara pun sudah ke
ta dengan gugup karna takut aksi
suatu dulu, Eeh kamu udah bang
a berniat untuk membawa
kerumah. Kita rawat dia dirumah
yok bu." S
nji dan mencoba menggandeng nya. "A
n segera bergegas pergi