Memory Loss
ik Panji pria dengan paras yang
alan. Kamu mau naik apa ke
kereta aja B
. Segeralah Panji bergegas menuj
pesan nya untuk menuju te
cari pekerjaan diluar Kota. Panji merupakan anak
pembuat alat musik, yaitu gitar akustik. Sementara Bu Dewi yang me
keluarga tersebut sangat harmonis dan jarang
- satu nya. Dia pergi ke luar
p mandiri dan tidak mem
merasakan apa itu yang nama nya bekerja. Ia tidak tahu s
ebelum keesokan harinya panji
a satu teman nya yang bernama Dodo bermain game didep
k bermain g
u turtle." ucap Panji sembar
all dulu buat isi e
game tersebut. Bisa dibilang panji menguas
do. Dia hanya men
mu jago banget soalnya pakai Assasin, apa lagi kalau pakai hero F
, tapi kamu harus butuh latihan yang keras kalau kamu mau bisa main fanny, soalnya
?" Tanya Dodo dengan eksp
aja latihan butuh waktu yan
engiyakan perkata
rusaha sebisa mungkin buat
game nya tersebut. Datang lah seorang anak kecil dengan t
beberapa botol bekas untuk
kas yang berada disamping Panji dan Dodo.
" Pekik Panji me
un menghampiri Panji. "Iya
parkan beberapa pertan
rumah, Emang nya gak dicariin sa
tersebut p
g, soalnya ibu udah tua dan sering sakit - sakitan. Dan bapak ku udah meningga
maksud, kakak gak tau kalau Bapa
yum sembari berkata. "Iy
dalam kantong celana nya. Ia mengambil beberapa
at kamu. Gak gede sih, tapi semoga
ebut berusaha menolak
isa cari uang sendiri aku gak mau dikasihani sama orang lain, apa la
anak tersebut. Ia mencoba memberika ua
ak ikhlas kok ngasih nya
n sejenak terdiam dan
kak ini. Semoga kakak dipermudah rejekinya dan dapat
tercengang mendengar p
at dek haha!" Ucap Dodo
hanya tersenyum me
tu kayak gimana?" Ujar Panji sembari sedikit
n Panji. "Ya tau lah kak, aku juga kan cowok, jad
satu tempat yang berada dilokasi tersebut. Ia melihat ke
tu menunjuk wanita te
uh cewek cantik dan seksi itu ka
an yang ditunjuk anak kecil itu. Mereka melihat se
Dodo memperhatikan
Dodo berucap
ya perempuan itu!" Ujar Dodo pada Panji semb
adis tersebut. "Oh iya ya, kayak kenal.
. "Iya Ji, bukan nya itu Sinta kakak kelas w
u Sinta, tapi gak tau
ra berdiri untuk meng